TRENGGALEK, bioztv.id – Gejolak di SMAN 1 Kampak, Kabupaten Trenggalek, akibat unjuk rasa siswa terkait dugaan penyelewengan dana komite mulai mereda. Namun, kepastian soal keberlanjutan sejumlah iuran maupun sumbangan yang pernah dilakukan masih belum jelas. Plt Kepala SMAN 1 Kampak menegaskan komite akan menentukan semuanya.
Sejak 10 September 2025, SMAN 1 Kampak resmi berganti kepala. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur menunjuk Leif Sulaiman sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SMAN 1 Kampak, menggantikan Bahtiar Kholili.
Leif, yang juga memimpin SMAN 1 Trenggalek, menegaskan semangat belajar di sekolah sudah kembali tumbuh. Ia melihat guru, siswa, hingga staf tata usaha antusias menata ulang kehidupan sekolah pasca krisis kepercayaan. Para guru juga berkomitmen menjaga disiplin dan semangat kerja.
“Alhamdulillah, saat pertama kali saya datang ke SMAN 1 Kampak, semangat sudah terlihat. Siswa, guru, TU semuanya antusias belajar, bekerja, bahkan berinovasi,” ujar Leif, Jumat (19/9/2025).
Menurut Leif, ketika ia pertama masuk SMAN 1 Kampak, sejumlah siswa langsung menyambut dengan riang.
“Banyak yang memanggil-manggil nama saya saat awal masuk. Mereka terlihat semangat belajar,” imbuhnya.
Iuran Komite Jadi Ujian Transparansi
Leif menegaskan dirinya tidak akan mengambil keputusan sepihak soal kelanjutan iuran komite. Ia memastikan rapat resmi bersama komite akan menentukan nasib iuran tersebut.
“Untuk saat ini kami memang belum sempat mengumpulkan komite, tapi saya sudah berkomunikasi dengan pengurus komite. Insyaallah Senin (22/9/2025) rapat akan digelar,” ujarnya.
Terkait berbagai iuran maupun sumbangan yang pernah ada di SMAN 1 Kampak, Leif memastikan komite sekolah dan wali murid akan menentukan semuanya. Artinya, mereka akan memutuskan apakah iuran atau sumbangan itu dilanjutkan atau dihentikan.
“Itu akan diputuskan komite. Namanya juga sumbangan, kalau wali murid mau silakan, kalau tidak juga tidak masalah,” tegasnya.
Ia menilai langkah itu penting untuk membangun kembali transparansi dan menghindari tudingan penyalahgunaan.
“Ke depan, rapat komite harus jadi ruang terbuka, supaya semua pihak tahu arah kebijakan sekolah,” imbuh Leif.
Fokus Kembalikan Marwah Sekolah
Leif bukan orang baru di SMAN 1 Kampak. Ia pernah memimpin sekolah tersebut selama delapan tahun sehingga memahami betul dinamika internal sekolah.
“Kami satu tujuan, bagaimana sekolah ini kembali fokus pada prestasi. Anak-anak semangat, guru tertib, disiplin, dan bekerja maksimal. Ini saatnya sekolah bangkit lagi,” pungkasnya.(CIA)
Views: 3342

















