Bacakada Perseorangan di Trenggalek Keberatan Jika Verfak Harus Mengumpulkan Banyak Orang

oleh
oleh

TRENGGALEK, bioztv.id – Proses verifikasi faktual (Verfak) syarat dukungan bakal calon kepala daerah (Bacakada) perseorangan di Trenggalek dikeluhkan bakal calon. Ia berharap agar Verfak dilakukan secara sampling, dan ada kebijakan baru dari KPU RI.  Karena jika dilakukan secara sensus dikhawatirkan tidak cukup waktu, sehingga petugas KPU Trenggalek tidak bisa menyelesaikannya.

“Sesuai jadwal dari KPU Trenggalek, mulai tanggal 23 hingga 30 ini, verifikasi faktual dilakukan di lapangan. Namun, kami agak mempertanyakan apakah waktunya cukup atau tidak, karena dukungan yang harus diverifikasi mencapai sekitar 52.000,” ujar Cahyo Hendriadi.

Cahyo menjelaskan bahwa ada surat dari KPU yang menyatakan bahwa pada tanggal 1 hingga 3, pendukung yang tidak bisa ditemui di lapangan akan diminta untuk dikumpulkan di tempat yang disepakati.

“Masalahnya, kita tidak tahu apakah verifikator benar-benar sudah datang atau belum. Kami khawatir waktu yang mepet ini akan membuat banyak dukungan belum diverifikasi dan akhirnya dilimpahkan kepada kami untuk mengumpulkan pendukung dalam waktu singkat,” tambahnya.

Ia juga mengungkapkan kekhawatirannya bahwa tugas mengumpulkan banyak orang dalam tiga hari bisa menjadi blunder. Pihaknya juga merasa keberatan jika harus mengumpulkan banyak orang dalam waktu yang singkat.

“Kami terus memantau dan berkoordinasi dengan KPU. Kami berharap ada solusi,” kata Cahyo.

Terkait kemungkinan verifikasi faktual melalui video call, Cahyo menyebutkan hal ini bisa menjadi alternatif bagi mereka yang memiliki HP. Namun, banyak pendukung yang tidak memiliki HP, terutama yang sudah sepuh.

“Kalau kita sih pengennya sampling saja. Saya tidak tahu kenapa harus dengan pola sensus, mengingat jumlah yang disensus cukup banyak dan waktunya singkat,” ujarnya.

Cahyo berharap KPU RI dapat memberikan kebijakan khusus mengingat jumlah dukungan yang besar.

“Harapan kami, KPU Trenggalek dapat menyampaikan aspirasi kita ke KPU RI. Kita tidak ingin ada kesan bahwa ada usaha untuk menjegal bakal calon kepala daerah dari jalur perseorangan,” tutup Cahyo.

Dengan berbagai tantangan ini, Cahyo Hendriadi dan timnya terus berupaya memastikan proses verifikasi berjalan lancar dan adil bagi semua pihak yang terlibat.(CIA)