TRENGGALEK, bioztv.id – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) ke-24 di Trenggalek menjadi yang terbaik. Berbagai acara spektakuler dan penuh inovasi digelar. Mulai dari ajang Putri Otonomi Indonesia (POI) 2024, gala dinner yang megah bersama para delegasi nasional maupun internasional, hingga berbagai inovasi daerah.
Ketua Umum APKASI Masa Bhakti 2021-2026, yang merupakan Bupati Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, menyatakan bahwa HUT APKASI di Trenggalek adalah yang terbaik selama masa jabatannya. Ia turut mengapresiasi persiapan yang matang dan kreativitas yang ditampilkan.
“Ini memang disiapkan dari jauh hari, dan Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, mempunyai mimpi yang sangat luar biasa untuk Trenggalek,” ujarnya.
Lokasi gala dinner yang diadakan di bekas tambang batu andesit, dengan sentuhan kreativitas yang mengubahnya menjadi tempat wisata, menjadi sorotan utama.
“Ini menunjukkan bahwasanya kabupaten-kabupaten di Indonesia mempunyai tempat-tempat bagus yang layak dikunjungi,” tambah Sutan Riska.
Pemilihan Kabupaten Trenggalek sebagai tuan rumah bukan tanpa alasan. Bupati Trenggalek sendiri merupakan wakil ketua umum APKASI. Ia meminta agar daerahnya bisa menjadi tuan rumah HUT APKASI. Salah satu tujuannya adalah untuk mempromosikan wisata-wisatanya.
“Kegiatan APKASI tidak hanya berskala nasional tetapi juga internasional, dengan fokus utama pada promosi daerah dan inovasi yang bisa dibagikan antar kabupaten,” jelas Sutan Riska.
Salah satu acara yang menarik perhatian dari HUT APKASI di Trenggalek ini adalah ajang Putri Otonomi Indonesia (POI) 2024. Ajang ini diharapkan mampu mendorong proses mempromosikan daerah dan inovasi yang bisa di-sharing antar kabupaten.
“Kami memperdayakan putri-putri terbaik setiap daerah. Harapannya, mereka bisa lebih tampil dan mempromosikan daerahnya,” lanjut Sutan Riska.
Untuk tahun depan, lokasi HUT APKASI masih dalam tahap perencanaan. Rotasi lokasi ini diharapkan dapat memberikan kesempatan yang sama bagi semua daerah untuk menjadi tuan rumah dan mempromosikan keunikan masing-masing.
“Yang intinya tempatnya pasti baru, karena akan bergantian lokasinya. Dimungkinkan akan diselenggarakan di luar Jawa,” ungkap Sutan Riska.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, yang akrab disapa Mas Ipin, menekankan pentingnya sinergi dengan alam dalam membangun daerah. Salah satu inisiatif adalah seminar karbon yang akan diadakan, menunjukkan arah kabupaten menuju pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan.
“Semangatnya adalah bagaimana sekarang kabupaten-kabupaten itu ingin menyatu dengan alam, dalam rangka membangun daerahnya,” kata Mas Ipin.
Pemilihan lokasi bekas tambang sebagai tempat gala dinner para finalis putri otonomi indonesia (POI) 2024, Delegasi Apkasi, hingga delegasi Council of Asian Liberal and Democrats (CALD) di Trenggalek, juga menjadi simbol penting.
“Artinya kita tidak harus merusak alam untuk diambil batunya, tapi tebing itu justru bisa dimanfaatkan untuk atraksi wisata seperti momen gala dinner ini,” jelas Mas Ipin.
Mas ipin juga berharap, inovasi seperti ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam memonetisasi alam tanpa merusaknya.
Dengan inovasi dan kolaborasi yang terus digalakkan, HUT APKASI di Trenggalek menjadi bukti nyata bagaimana pemerintah daerah bisa bersinergi untuk memajukan pariwisata dan inovasi lokal. Sebuah langkah maju dalam membangun Indonesia yang lebih baik melalui semangat kebersamaan dan kreativitas.(CIA)