TRENGGALEK, bioztv.id – Setelah hiruk-pikuk Pemilu 2024 berakhir, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Trenggalek tetap melanjutkan berbagai aktivitas penting. Lembaga pengawas pemilu ini menjalankan program berkelanjutan, mulai dari pengawasan data pemilih hingga penguatan kelembagaan internal sebagai persiapan menghadapi Pemilu 2029.
Ketua Bawaslu Trenggalek Rusman Nuryadin menegaskan bahwa masa jeda antara pemilu tidak membuat lembaganya berhenti bekerja.
“Kegiatan Bawaslu pasca Pemilu saat ini adalah pengawasan data pemilih berkelanjutan sampai Desember 2025. Kami melakukan pengawasan rutin setiap satu atau dua minggu sekali, termasuk uji petik daftar pemilih,” ujar Rusman, Senin (27/10/2025).
Awasi Data Pemilih Secara Rutin
Rusman menjelaskan bahwa pengawasan rutin tersebut bertujuan menjaga akurasi dan kemutakhiran Daftar Pemilih Tetap (DPT). Tim Bawaslu secara aktif memeriksa data lapangan, meliputi:
- Warga yang sudah meninggal dunia.
- Anggota TNI/Polri yang telah pensiun.
- Warga yang baru berusia 17 tahun.
“Kami memastikan petugas mencoret nama warga yang meninggal, memasukkan kembali yang sudah purna tugas TNI-Polri, dan mendaftarkan anak muda yang baru berusia 17 tahun. Kalau kami menemukan data yang belum sesuai, kami segera mengirimkan saran perbaikan ke KPU,” jelas Rusman.
Ia menegaskan bahwa langkah itu sangat penting untuk mencegah persoalan daftar pemilih yang kerap memicu sengketa pada pemilu sebelumnya. Dengan pembaruan data secara berkelanjutan, Bawaslu berupaya mengantisipasi potensi masalah jauh sebelum Pemilu 2029.
“Pengawasan data pemilih berkelanjutan ini sampai bulan Desember 2025. Nantinya akan di rapat pleno kan di KPU pada bulan Desember,” imbuhnya.
Bawaslu Perkuat Kelembagaan dan SDM
Selain mengawasi data pemilih, Bawaslu Trenggalek memperkuat kapasitas sumber daya manusia (SDM) di lingkungan sekretariatnya.
Rusman menyebut bahwa saat ini Bawaslu mempekerjakan 10 tenaga P3K, 3 CPNS, 2 PNS, dan 3 tenaga alih daya. Seluruh personel mengikuti pelatihan dan pembekalan regulasi yang berkaitan dengan pemilu, kebijakan pemerintahan, dan demokrasi.
“Kami terus meningkatkan kapasitas SDM melalui pelatihan, upgrading, serta evaluasi pengawasan. Langkah ini menjadi bagian dari penguatan kelembagaan agar Bawaslu semakin siap menghadapi Pemilu dan Pilkada mendatang,” terangnya.
Dalam kegiatan penguatan kelembagaan terbaru, Bawaslu Trenggalek mengundang Wakil Ketua Komisi II DPR RI bersama perwakilan pemerintah daerah, ormas, dan organisasi kepemudaan.
“Penyerapan aspirasi DPR RI bertujuan memperkuat sistem pengawasan pemilu ke depan. Pengawasan bukan hanya tugas Bawaslu, tetapi tanggung jawab bersama masyarakat,” tambahnya.
Inovasi Pengawasan: Dari Radio hingga Media Sosial
Bawaslu Trenggalek juga mengembangkan inovasi pengawasan melalui program unik bernama Radio Pengawasan Pemilu. Program ini menjadi sarana edukasi politik dan sosialisasi pengawasan yang mudah diakses masyarakat.
Di era digital, Bawaslu menggabungkan siaran radio dengan platform media sosial seperti Facebook, YouTube, Instagram, dan TikTok untuk menjangkau audiens muda.
“Hasil riset kecil kami menunjukkan bahwa siaran radio tetap efektif, tetapi jangkauannya lebih luas ketika kami kombinasikan dengan media sosial. Itu yang sedang kami kembangkan,” ujar Rusman.
Rusman menegaskan, demokrasi di daerah memerlukan pengawasan, transparansi, dan partisipasi aktif masyarakat. Harapannya, agar setiap pemilu benar-benar mencerminkan suara rakyat, bukan sekadar ritual lima tahunan.(CIA)
Views: 39

















