Kepala SDN 1 Sumbergedong Akui Terima Laporan Menu MBG Basi, Tegaskan Keluhan Baru Pertama Kali

oleh
oleh

TRENGGALEK, bioztv.id – Kepala SDN 1 Sumbergedong langsung merespons temuan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolahnya. Wali murid menyampaikan keluhan soal nasi goreng basi pada sore 17 Oktober. Meski begitu, pihak sekolah meyakini tidak semua makanan basi. Pasalnya, dihari yang sama, beberapa siswa mengapresiasi menu tersebut dan meminta menu serupa untuk pengiriman berikutnya.

Plt. Kepala Sekolah SDN 1 Sumbergedong, Anto Santosa, membenarkan laporan dari wali murid soal nasi goreng basi. Namun, ia menegaskan hanya sebagian kecil makanan yang rusak.

“Memang sore kemarin ada komplain dari salah satu wali murid soal nasi goreng yang basi. Tapi tidak semuanya basi. Bahkan, ada siswa yang mengapresiasi menunya enak,” ujar Anto, Jumat (17/10/2025).

Setelah menerima keluhan, pihak sekolah langsung menelusuri kasus tersebut. Mereka meminta guru kelas memberikan keterangan terkait proses pembagian makanan hari itu.

Sekolah Terapkan Prosedur Pemeriksaan Ketat

Anto menjelaskan, sekolah selama ini selalu memeriksa makanan sebelum membagikannya kepada siswa. Tim sekolah menghitung jumlah paket, memeriksa kondisi fisik makanan, mencium aroma, hingga mencicipi langsung untuk memastikan makanan layak konsumsi.

“Kami tidak langsung membagikannya ke siswa. Kami pastikan dulu makanan itu aman dan layak konsumsi. Baru setelah itu kami bagikan,” tegas Anto.

Sekolah menerima 163 paket MBG setiap hari untuk siswa dan tenaga pendidik. Program ini sudah berjalan sejak 28 September 2025. Selama program berjalan, penyedia layanan (SPPG) belum pernah menerima keluhan resmi.

Sekolah Dorong Evaluasi Kualitas Makanan

Anto menegaskan, sekolah akan menyampaikan masukan langsung kepada penyedia program MBG untuk memperbaiki kualitas makanan.

“Apapun keluhannya, ini menjadi bahan evaluasi. Kami akan menyampaikannya ke SPPG agar ke depan makanan benar-benar higienis dan bergizi sesuai kebutuhan anak,” ujarnya.

Orang tua mulai mendesak pengawasan yang lebih ketat. Mereka ingin program MBG tidak sekadar berjalan formalitas, tetapi juga benar-benar memperhatikan kualitas makanan setiap hari.

Pihak sekolah saat ini terus berkoordinasi dengan SPPG untuk mencari penyebab makanan basi tersebut. Mereka menilai pemeriksaan distribusi menjadi kunci agar kejadian serupa tidak terulang.(CIA)

Views: 52