Keluhan Kualitas Menu MBG Mengalir di Trenggalek, Satgas Belum Sanksi ke Satu pun Dapur

oleh
oleh

TRENGGALEK, bioztv.id – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Trenggalek kembali menyita perhatian publik. Warga terus menyampaikan keluhan soal kualitas makanan melalui berbagai media sosial — mulai dari menu yang berbau, lauk berulat, distribusi terlambat, hingga porsi yang dianggap terlalu kecil. Namun, meskipun kritik semakin ramai, Satgas MBG Trenggalek belum memberikan satu pun sanksi kepada dapur pengelola (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi/SPPG).

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Trenggalek, Saeroni, mengungkapkan bahwa pemerintah sudah menerima dan menindaklanjuti semua aduan. Menurutnya, pengelola SPPG telah memperbaiki kekurangan setelah mendapatkan laporan.

“Kami memang menerima beberapa pengaduan dari masyarakat, terutama soal menu dan distribusi. Namun, pihak SPPG sudah memperbaiki semuanya,” jelas Saeroni, Selasa (7/10/2025).

Satgas Awasi Ketat, Tapi Belum Jatuhkan Sanksi

Pemerintah Kabupaten Trenggalek memperkuat pengawasan setelah membentuk Satgas Percepatan Penyelenggaraan MBG. Bupati juga menerbitkan Surat Edaran Nomor 1813 Tahun 2025 tentang optimalisasi pelaksanaan MBG, yang mewajibkan setiap dapur membuka saluran pengaduan masyarakat sebagai bentuk transparansi publik.

“Setiap SPPG wajib membuat saluran pengaduan. Kami akan menindaklanjuti setiap laporan masyarakat melalui proses monitoring dan evaluasi,” terang Saeroni.

Meski begitu, Satgas belum menjatuhkan sanksi apa pun kepada dapur pengelola. Saeroni menjelaskan, tim masih menyusun klasifikasi pelanggaran berdasarkan tingkat keseriusan, mulai dari ringan, sedang, hingga berat.

“Kalau kami menemukan pelanggaran, kami akan mengusulkan kepada Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menghentikan sementara atau permanen kegiatan SPPG tersebut. Saat ini, kami masih merumuskan kategorinya,” tegasnya.

Keluhan Terbanyak Datang dari Dapur Baru

Dari 60 SPPG yang terdaftar di Trenggalek, baru 23 dapur yang aktif menyalurkan makanan ke sekolah-sekolah. Sebagian besar keluhan datang dari dapur yang baru beroperasi beberapa minggu dan masih beradaptasi dengan sistem logistik serta standar menu.

“Dapur-dapur baru itu juga kami jadikan fokus pembinaan dalam proses monitoring dan evaluasi Satgas,” ujar Saeroni.

Satgas Perkuat Pengawasan Kualitas

Satgas MBG Trenggalek terus memperkuat pengawasan agar setiap dapur menjalankan standar keamanan pangan dan komposisi gizi yang tepat. Tim melakukan evaluasi rutin untuk memastikan seluruh penyedia makanan bergizi tetap menjaga higienitas dan kualitas produk.

“Kami berkomitmen memastikan standar higienitas dan gizi berjalan konsisten demi menjamin kualitas makanan terbaik bagi para pelajar,” tutup Saeroni.(CIA)

Views: 42