Dibuka Diam-Diam,  Rest Area Anjungan Cerdas Bendungan Tugu Trenggalek Masih Sepi Pengunjung

oleh
oleh

TRENGGALEK, bioztv.id – Rest area megah di pinggir jalan nasional Trenggalek-Ponorogo, tepat di sisi Bendungan Tugu, akhirnya resmi dibuka untuk umum. Sayangnya, pembukaan kawasan yang dinamai “Anjungan Cerdas Bendungan Tugu” ini berlangsung nyaris tanpa gaung. Minimnya sosialisasi membuat kawasan yang dibangun dengan anggaran lebih dari Rp60 miliar itu kini masih sepi pengunjung.

Sejak peletakan batu pertama pada 2016 dan rampung secara fisik di 2018, bangunan ini sempat diharapkan menjadi ikon baru sekaligus pusat aktivitas ekonomi warga sekitar. Anjungan Cerdas juga pernah Presiden Joko Widodo resmikan bersamaan dengan Bendungan Tugu pada 2021. Ironisnya, hampir satu dekade berlalu, kawasan tersebut justru lebih sering kosong dan tidak termanfaatkan maksimal.

Minim Sosialisasi, Warga Belum Banyak yang Tahu

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Trenggalek, Sunyoto, membenarkan bahwa sejak Juni lalu, Anjungan Cerdas sudah dibuka untuk umum. Namun, karena tidak ada pemberitahuan secara luas, masyarakat belum banyak yang tahu.

“Sebetulnya Anjungan Cerdas itu sudah dibuka. Tapi sayangnya, tanpa sosialisasi. Akhirnya ya wajar kalau masih sepi sampai sekarang,” ungkap Sunyoto saat dikonfirmasi.

Ia juga menjelaskan bahwa pengelolaan kawasan ini sepenuhnya berada di bawah kewenangan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, bukan Pemkab Trenggalek. Hal inilah yang kerap memicu kebingungan warga ketika hendak menggelar kegiatan di lokasi tersebut.

“Masyarakat sering datang ke kami, padahal asetnya milik provinsi. Akhirnya ya tetap kami bantu hubungkan ke sana,” tambahnya.

Kondisi Mulai Rusak, Perlu Penanganan Cepat

Sayangnya, karena terlalu lama dibiarkan tanpa operasional rutin, beberapa bagian bangunan Anjungan Cerdas mulai mengalami kerusakan. Sejumlah titik terlihat ambles dan retak.

Sunyoto mengakui pihaknya diajak Pemprov Jatim untuk ikut menghidupkan kawasan tersebut. Bahkan, saat rapat dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi beberapa waktu lalu, pihaknya sempat menyarankan agar untuk sementara waktu tarif retribusi kegiatan ditiadakan. Tujuannya, demi menarik minat pengunjung.

“Sekarang yang penting kita ramaikan dulu. Tarif itu bisa diatur belakangan, yang utama masyarakat tahu dan mau datang ke sana dulu,” tegasnya.

Potensi Besar Masih Terbuang

Merujuk data di situs resmi bpiw.pu.go.id, pembangunan Anjungan Cerdas ini menelan biaya Rp60 miliar lebih. Selain rest area, kawasan ini dirancang sebagai titik edukasi, ruang publik, sekaligus simpul promosi UMKM dan pariwisata wilayah. Sayangnya, hingga kini, potensi itu masih terpendam.

Selama ini, area hanya digunakan sesekali untuk acara pemerintahan, tanpa pengelolaan berkelanjutan. Padahal, lokasinya strategis di jalur nasional WPS 12 dan berada tepat di depan Bendungan Tugu yang sudah lebih dulu ramai wisatawan kunjungi.

Jika dikelola serius, kawasan ini dapat menjadi titik pertumbuhan ekonomi baru dan destinasi alternatif di kawasan selatan Jawa Timur.

Butuh Kolaborasi Serius, Bukan Sekadar Seremonial

Sunyoto menegaskan, ke depan pihaknya akan mendorong komunitas dan pelaku seni di Trenggalek untuk mulai berkegiatan di kawasan Anjungan Cerdas. Namun, untuk bisa berjalan optimal, dibutuhkan kolaborasi konkret antara Pemprov Jatim, Pemkab Trenggalek, dan masyarakat.

“Minimal, ke depan pengelola bendungan dan anjungan cerdas bisa berkolaborasi,” tegasnya.

Sunyoto turut menyoroti minimnya pemahaman masyarakat bahwa Anjungan Cerdas dan Bendungan Tugu adalah dua kawasan berbeda dengan pengelola yang berbeda pula. Hal ini kerap menimbulkan persoalan di lapangan.

“Satu hal lagi, kadang-kadang masyarakat belum mengerti bahwa antara Bendungan Tugu dan Anjungan Cerdas itu dua area berbeda. Sehingga kalau mau masuk Anjungan Cerdas untuk melihat Bendungan Tugu, ya harus koordinasi dengan pengelola Anjungan sekaligus pengelola bendungan,” jelasnya.

Ia berharap Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur dapat segera melakukan pendekatan lintas instansi agar kedua kawasan ini saling terkoneksi dengan baik.

“Mudah-mudahan nanti semakin ramai, dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar,” pungkasnya.(CIA

Views: 214