Pasca Lulus Pelatihan Kerja di Trenggalek, Ini Mimpi Besar MUA Freelance Hingga Tukang Cukur

oleh
oleh

TRENGGALEK, bioztv.id – Pelatihan kerja berbasis kompetensi yang diselenggarakan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Perinaker) masih membekas di hati para pesertanya. Tak sekadar pelatihan formalitas, program ini terbukti membuka jalan bagi masyarakat untuk memiliki keahlian, bahkan menciptakan peluang usaha mandiri.

Penutupan pelatihan yang berlangsung di Pendopo Manggala Praja Nugraha, Senin (7/7/2025) lalu, berlangsung meriah. Para peserta unjuk kebolehan mulai dari demo masak, potong rambut, tata rias pengantin, hingga peragaan busana karya sendiri. Di balik kemeriahan itu, para peserta mengaku pelatihan ini telah memberikan perubahan besar dalam hidup mereka.

Husna Nihayah, warga Desa Karangsoko Kecamatan Trenggalek, misalnya. Perempuan yang akrab disapa Naya ini mengikuti pelatihan tata rias pengantin setelah lama menganggur. Berawal dari informasi di akun Instagram Dinas Perinaker, Naya memberanikan diri ikut pelatihan dan kini berhasil menjadi MUA (Make Up Artist) freelance.

“Saya ikut karena ingin pekerjaan yang bisa saya jalankan dari rumah. Ternyata ilmunya luar biasa, mulai pakem Solo sampai modern diajarkan. Sekarang saya menjadi MUA, dan berencana membuat akun marketplace untuk promosi karya-karya saya,” ujar Naya antusias.

Kisah serupa juga datang dari Siti Alimah, peserta pelatihan menjahit asal Desa Winong, Kecamatan Tugu. Ia mengaku awalnya tidak mengenal dunia jahit-menjahit. Namun, berkat pelatihan ini, Siti kini mampu membuat baju sendiri dan berencana membuka usaha rumahan.

“Kami diajari dari nol. Harapan saya, setelah ini bisa membuka usaha sendiri di rumah atau bekerja di dunia industri fashion. Apalagi kebutuhan sandang itu tidak pernah habis,” jelasnya.

Sementara itu, Sahasita, peserta pelatihan tata boga dari Kecamatan Karangan, mengaku mendapatkan banyak pengalaman, ilmu, hingga jejaring selama mengikuti pelatihan.

“Ilmunya lengkap, mulai masakan berat, kue, roti sampai minuman. Rencananya saya ingin membuka usaha kecil di rumah atau mencari kerja di bidang kuliner,” tuturnya.

Tak kalah menarik, pengakuan datang dari peserta pelatihan barbershop yang sebelumnya hanya belajar secara otodidak. Melalui pelatihan dari Dinas Perinaker, kini ia memahami teknik cukur profesional dan berencana membuka barbershop sendiri.

“Saya dulunya cukur ala kadarnya. Setelah mengikuti pelatihan 18 kali pertemuan, ditambah bakti sosial ke pesantren dan panti, saya jadi tahu teknik yang benar dan tren gaya rambut anak muda,” katanya.

Hasil Nyata: Peserta Kompeten dan Terpantau

Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Trenggalek, Heri Yulianto, menyebut pelatihan ini diikuti 100 peserta dari lima jurusan, masing-masing 20 orang, termasuk peserta difabel. Seluruh peserta lulus 100% kompeten dan mendapatkan dua sertifikat sekaligus, dari Pemkab Trenggalek dan BNSP.

“Sertifikat BNSP ini berlaku nasional. Jadi, peserta bisa melamar kerja ke mana saja atau membuka usaha sendiri,” terang Heri.

Menariknya, pasca pelatihan, para peserta tidak dilepas begitu saja. Dinas Perinaker membentuk grup WhatsApp khusus untuk memantau perkembangan mereka.

“Jika ada masalah di lapangan, mereka bisa langsung berkonsultasi dengan instruktur atau kami. Banyak barbershop di Trenggalek itu lulusannya dari pelatihan ini. Artinya, pelatihan ini nyata manfaatnya,” imbuhnya.

Tantangan ke Depan: Kebutuhan BLK Mandiri

Namun, Heri tak menampik bahwa Trenggalek masih menghadapi kendala, karena belum memiliki UPT Balai Latihan Kerja (BLK) mandiri. Akibatnya, pelatihan hanya mengandalkan APBD daerah dan kerja sama dengan LPK atau SMK.

“Kalau ada UPT BLK, kita bisa mengakses program pusat dan provinsi. Ini sangat penting agar Trenggalek tidak terus tertinggal dalam menciptakan lapangan kerja,” tegas Heri.

Ke depan, Dinas Perinaker akan terus berusaha memberikan pelatihan yang lebih variatif, menyesuaikan kondisi topografi dan potensi lokal Trenggalek. Bukan hanya lima jurusan ini, tetapi mereka bisa mengembangkan lagi keahlian-keahlian baru yang relevan dan pasar butuhkan.(CIA)

Views: 88