Halal Bihalal Golkar Trenggalek Dengan DPR RI, Sentil Musda Jatim & Dorongan Arik Calon Bupati

oleh
oleh

TRENGGALEK, bioztv.id – Konsolidasi internal Partai Golkar di Kabupaten Trenggalek makin menguat pasca Pemilu 2024. Momen halal bihalal yang digelar DPD Partai Golkar Trenggalek menjadi ajang silaturahmi sekaligus pemanasan menuju Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Jawa Timur 2025 dan penjajakan peta politik calon bupati Tahun 2030.

Dalam kegiatan yang turut dihadiri Anggota DPR RI Fraksi Golkar Ali Mufti, Anggota DPRD Jatim Atika Banowati, serta jajaran DPRD Trenggalek dan kader partai, sejumlah sinyal politik mulai dilempar ke permukaan. Salah satunya terkait dorongan agar Ketua DPD Partai Golkar Trenggalek, Arik Sri Wahyuni, mempersiapkan diri sebagai calon Bupati Trenggalek pada 2030 mendatang.

“Kita datang ke Trenggalek untuk memperkuat silaturahmi di antara keluarga besar Golkar. Sekaligus memberikan dukungan moral kepada Bu Arik. Kita siap mengantarkan beliau jika nanti maju sebagai calon Bupati 2030,” tegas Ali Mufti, anggota DPR RI dari Fraksi Golkar.

Tak hanya berbicara soal Pilkada mendatang, Ali juga menyinggung arah Musda Golkar Jawa Timur yang bakal digelar tahun ini. Meski menyatakan diri tak ikut campur, ia menyebut urusan tersebut merupakan domain pengurus daerah, dalam hal ini DPD Golkar Trenggalek.

Sementara itu, sinyal dukungan juga disampaikan oleh Atika Banowati, anggota DPRD Jatim dari Fraksi Golkar. Ia menilai, kader-kader Golkar di Trenggalek memiliki potensi besar, dan sudah saatnya partai mengusung kader internal dalam Pilkada mendatang.

“Kalau memang ada kesiapan, mengapa tidak? Kita berharap Golkar bisa memberangkatkan kader sendiri. Bu Arik salah satu kader potensial, dan pergerakan Golkar di Trenggalek selama ini sudah luar biasa,” ujar Atika.

Menurutnya, sinergi antara kader di pusat, provinsi, dan kabupaten sangat penting untuk membangun kekuatan politik yang solid. Terlebih, komunikasi yang berjalan intens diyakini bisa mendongkrak suara partai secara signifikan di akar rumput.

Ketua DPD Partai Golkar Trenggalek sekaligus Wakil Ketua DPRD Trenggalek, Arik Sri Wahyuni, merespons positif dorongan dari para senior partai. Meski demikian, ia memilih merendah dan menyebut bahwa arah politik 2030 masih terlalu dini untuk dibicarakan.

“Alhamdulillah, kehadiran anggota DPRD dari provinsi hingga pusat membuat sinergi kita makin kuat. Soal Pilkada 2030, ya masih lama. Semua orang punya cita-cita. Tapi kita harus bisa bercermin diri. Intinya kita lihat saja nanti,” tutur Arik.

Kendati merendah, penguatan posisi Arik di internal partai tak bisa dipungkiri. Dengan jabatannya sebagai Ketua DPD dan Wakil Ketua DPRD, serta komunikasi lintas struktur yang terbangun, ia kini menjadi salah satu figur sentral di tubuh Golkar Trenggalek.

Momentum halal bihalal ini menegaskan bahwa mesin politik Golkar di Trenggalek tak sekadar pemanasan pasca Pemilu, tapi juga bagian dari manuver awal jelang kontestasi politik ke depan. Konsolidasi sejak dini menjadi langkah strategis untuk memastikan partai berlambang beringin ini tetap relevan dan diperhitungkan di daerah.(CIA)

Views: 3