TRENGGALEK, bioztv.id – Komisi 2 DPRD Trenggalek terus memacu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dalam rapat kerja dengan mitra OPD, beberapa potensi pendapatan yang belum dimaksimalkan menjadi sorotan utama.
Ketua Komisi 2 DPRD Trenggalek, Mugianto, menyampaikan perlunya langkah konkret dan inovasi dari OPD maupun BUMD untuk mendongkrak PAD. Komisi 2 menemukan sejumlah hal yang perlu diperbaiki, baik dari sisi pendapatan maupun pelaksanaan program kerja.
“Misalnya, pada Dinas Pertanian dan Pangan, masih ada beberapa sumber pendapatan yang belum dimaksimalkan. Ke depan, kami mendorong agar ini lebih diperhatikan,” ujar Mugianto.
Selain Dinas Pertanian, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (Komidag) juga menjadi perhatian. Menurut Mugianto, pengelolaan pasar tradisional perlu dibenahi agar lebih produktif. Komisi 2 meminta agar pedagang yang enggan menempati lapak atau kios yang sudah disediakan di pasar-pasar untuk ditertibkan.
“Ini penting agar fasilitas yang ada tidak dibiarkan kosong, sehingga dapat memberikan kontribusi maksimal terhadap PAD,” jelasnya.
Apresiasi dan Tantangan untuk BUMD
Mugianto juga mengapresiasi beberapa Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang berhasil meningkatkan setoran PAD, seperti BPR Jwalita yang mampu menyumbang dividen hingga Rp 1,4 miliar per tahun. Namun, ia menyoroti capaian PT Jwalita Energi Trenggalek (PT Jet) yang dinilai masih minim dengan kontribusi Rp 120 juta per tahun.
“Kami mendorong PT Jet untuk meningkatkan kinerja dan memberikan kontribusi lebih besar. Sebagai BUMD, harus ada inovasi dan langkah nyata agar PAD dari sektor ini meningkat,” tegasnya.
Dorongan untuk PDAM
Performa PDAM Trenggalek juga mendapat apresiasi. Setoran PAD PDAM yang mencapai hampir Rp 200 juta per tahun disebut sebagai capaian positif. Namun, Mugianto berharap PDAM tidak berhenti di situ dan segera meluncurkan produk baru.
“Kami mendorong PDAM untuk segera memproduksi air minum dalam kemasan. Ini akan menjadi peluang besar untuk meningkatkan pendapatan. Selain itu, OPD di Trenggalek diharapkan mendukung dengan menggunakan produk air minum lokal saat rapat atau kegiatan lainnya,” imbuh Mugianto.
Dengan inovasi seperti ini, Mugianto optimis pendapatan PDAM dapat meningkat signifikan.
“Bayangkan, kalau air minum kemasan ini diproduksi dan digunakan oleh seluruh OPD, itu akan jadi sumber pemasukan tambahan yang luar biasa,” katanya.
Penyesuaian Regulasi
Komisi 2 juga mengusulkan adanya revisi peraturan daerah (Perda) yang berkaitan dengan pengelolaan pendapatan daerah. Menurut Mugianto, beberapa Perda yang sudah ada perlu disesuaikan agar lebih relevan dengan kondisi saat ini.
“Kami akan mengevaluasi Perda yang ada agar lebih mendukung upaya optimalisasi pendapatan. Ini termasuk strategi pengelolaan pasar dan potensi lainnya,” tegasnya.
Rapat kerja ini menjadi langkah awal dalam memastikan OPD di Trenggalek semakin inovatif dan produktif dalam mengelola potensi daerah.
“Dengan beragai dukungan ini, kami berharap target PAD terus meningkat dan membawa dampak positif bagi pembangunan daerah,” pungkas Mugianto.(CIA)
Views: 1