Kepala Gudang Daur Ulang Plastik di Trenggalek Ditemukan Mengapung di Kolam Limbah

oleh
oleh
Korban bernama Eko Agustino (41), seorang kepala gudang yang tinggal di Desa Sambirejo, Kecamatan Trenggalek
Korban bernama Eko Agustino (41), seorang kepala gudang yang tinggal di Desa Sambirejo, Kecamatan Trenggalek

TRENGGALEK, bioztv.id – Sempat dikabarkan hilang, kepala gudang daur tempat usaha daur ulang plastik di Desa Ngadirenggo, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek, ditemukan meninggal mengapung di kolam limbah, Rabu (22/1/2025).

Korban diketahui bernama Eko Agustino (41), seorang kepala gudang yang tinggal di Desa Sambirejo, Kecamatan Trenggalek.

Kapolsek Pogalan, AKP Rudi Sugiarto, mengungkapkan bahwa korban terakhir terlihat pada Selasa (21/1/2025) sore. Ketidakhadirannya yang tidak biasa di tempat kerja memicu kekhawatiran rekan-rekan dan keluarganya.

“Saat itu, teman-teman kerja dan keluarganya mulai mencari hingga larut malam, tetapi pencarian tidak membuahkan hasil,” ujar AKP Rudi, Rabu (22/1/2025).

Ditemukan Mengapung di Kolam Limbah

Keesokan paginya, pencarian kembali dilanjutkan di sekitar gudang daur ulang plastik tempat korban bekerja. Salah satu lokasi yang menjadi fokus adalah kolam limbah di area gudang. Setelah beberapa saat melakukan pencarian, korban akhirnya ditemukan dalam keadaan mengapung tak bernyawa di kolam tersebut.

“Dugaan awal, korban terpeleset saat hendak menyalakan pompa air yang berada di atas kolam, sehingga tercebur ke dalam kolam,” jelas AKP Rudi.

Hasil Pemeriksaan: Tidak Ada Tanda Kekerasan

Setelah penemuan jenazah, pihak kepolisian segera berkoordinasi dengan Puskesmas Pogalan untuk melakukan visum. Dari hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

“Kematian korban murni kecelakaan. Tidak ada indikasi tindak pidana dalam peristiwa ini,” tegas AKP Rudi.

Imbauan untuk Keselamatan Kerja

AKP Rudi juga mengingatkan pentingnya aspek keselamatan kerja, terutama di lingkungan yang memiliki potensi bahaya seperti gudang daur ulang plastik.

“Kami mengimbau pihak pengelola untuk memperhatikan standar keselamatan di tempat kerja, termasuk memasang pembatas atau tanda peringatan di area-area berisiko,” ujarnya.

Peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh pihak untuk lebih waspada terhadap potensi bahaya di lingkungan kerja, khususnya di sekitar fasilitas yang melibatkan air atau limbah.

Kesedihan Menyelimuti Rekan Kerja dan Keluarga

Kepergian Eko Agustino meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan rekan kerjanya. Sebagai kepala gudang, ia dikenal sebagai sosok yang bertanggung jawab dan berdedikasi.

Jenazah korban kini telah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. Kepolisian juga memastikan bahwa kasus ini telah ditutup karena tidak ada unsur pidana yang terlibat.

Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa kehati-hatian dalam bekerja adalah hal yang tidak bisa diabaikan. Semoga kejadian serupa tidak terulang di masa depan.(CIA)