Dampak Serangan Hacker Pusat Data Nasional Kominfo, Dua Aplikasi Trenggalek Terdampak, 1 Lumpuh

oleh
oleh

TRENGGALEK, bioztv.id – Serangan hacker pada pusat data nasional (PDN) milik Kementerian Kominfo berimbas ke Trenggalek. Dua aplikasi daerah, yaitu Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) dan Sistem Pengembangan Kompetensi Aparatur (SIPKA) milik BKD Trenggalek, ikut terdampak. Bahkan, saat ini aplikasi SIPKA juga belum terselamatkan. Sehingga belum bisa diakses.

Kepala Dinas Kominfo Trenggalek, Edif Hayunan Siswanto, menjelaskan, aplikasi nasional yang terdampak dari serangan hacker adalah Srikandi, yaitu aplikasi e-office yang digunakan secara nasional termasuk di Kabupaten Trenggalek.

“Kalau aplikasi lokal milik pemerintah daerah yang tredampak ya SKM milik Kominfo Trenggalek dan SIPKA milik BKD,” jelas Edif.

Untuk menangani dampak serangan siber pada PDN pada beberapa waktu lalu, Dinas Kominfo Trenggalek juga langsung berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

“Kami juga langsung berkoordinasi dengan pengelola pusat data di Kementerian Kominfo untuk mengambil kembali data yang ada di PDN,” kata Edif.

Lebih lanjut, Edif mengungkapkan bahwa, sejak kejadian peretasan PDN, tim Kominfo Trenggalek berusaha memigrasikan data aplikasi lokal dari PDN ke pusat data lokal. Tujuannya untuk memulihkan akses aplikasi yang terdampak.

“Kami berhasil memulihkan SKM, meski ada beberapa data yang hilang dan tidak bisa dipulihkan. Data yang hilang tersebut terenkripsi oleh hacker sejak tanggal 11 hingga 20 bulan lalu,” jelasnya.

Meski aplikasi SKM bisa diselamatkan, namun untuk aplikasi SIPKA milik BKD Trenggalek masih menghadapi kendala. Saat ini aplikasi SIPKA masih tersandera.

“Ini adalah aplikasi penting terkait manajemen pengetahuan untuk ASN di Trenggalek,” tambah Edif.

Edif menegaskan bahwa untuk pengamanan data di Trenggalek, pihaknya telah menggunakan beberapa skema, termasuk penggunaan firewall dan pusat data offline untuk backup data.

“Jika data utama terkena hack, maka backup-nya bisa diselamatkan,” tutupnya.

Serangan pusat data nasional menjadi pengingat pentingnya pengamanan data. Disisi lain pembaruan sistem secara berkala harus dilakukan untuk menghindari dampak signifikan akibat serangan siber. (CIA)