Syukuran HUT APKASI ke-24: Trenggalek & Morowali Teken MoU Percontohan Perdagangan Karbon

oleh
oleh

Trenggalek, bioztv.id –  Momen syukuran Hari Ulang Tahun (HUT) Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) ke-24 di Kabupaten Trenggalek, terukir sejarah baru. Di tengah momen syukuran yang digelar di pesisir pantai Hotel  Pondok Prigi, terjalin komitmen kuat dari para kepala daerah untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan melalui perdagangan karbon.

Menurut Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, APKASI telah menjadi organisasi yang matang dan masukan-masukan yang disampaikan para bupati muda sangatlah relevan dengan kondisi daerah. Salah satu fokus utama dalam HUT APKASI ke-24 ini adalah pembahasan terkait ekonomi hijau yang berkelanjutan.

“APKASI tengah memikirkan pembangunan kabupaten melalui berbagai cara, mulai dari perkembangan teknologi hingga manajemen karbon,” terang Adhy Karyono.

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, atau yang akrab disapa Mas Ipin, menyambut antusias tema HUT APKASI ke-24, “Embrace The Nature Grow Together”. Ia menegaskan bahwa pembangunan ekonomi kabupaten harus berjalan seiring dengan pelestarian ekologi.

“Tadi kami melakukan dialog tentang perdagangan karbon dan ternyata kabupaten memiliki potensi besar dalam hal ini,” imbuh Mas Ipin.

Mas Ipin juga menjelaskan bahwa saat ini APKASI tengah berusaha mengukur unit karbon untuk mewujudkan perdagangan karbon di masing masing daerah. Manfatnya, kedepan bisa menambah pemasukan pemerintah daerah.

“Karena kawasan hutan sebagian besar berada di kabupaten. Dengan monetisasi karbon akan mampu menambah dana fiskal yang diterima daerah,” ungkapnya.

Sebagai langkah awal menuju Net Zero Carbon, Pemkab Trenggalek telah menjalin kerjasama (MoU) dengan Pemkab Morowali untuk memulai perdagangan karbon.

“Kami telah menjalin MoU untuk percontohan perdagangan karbon,” terang Mas Ipin.

Mas Ipin juga menjelaskan, jika menurut salah sejumlah dosen di Taiwan, jika saat ini Indonesia bisa ketergantungan produk luar Negeri, namun kedepannya justru bisa terbalik. Yakni negara-negara luar akan semakin bergantung pada Indonesia dalam hal karbon kredit di masa depan.

“Saat ini industri besar tengah mencari kompensasi emisi yang telah mereka lepaskan. Dan ini menjadi

HUT APKASI ke-24 di Trenggalek menjadi tonggak penting dalam mendorong pembangunan ekonomi hijau melalui perdagangan karbon. Dengan komitmen dan kerjasama antar daerah, Indonesia berpotensi menjadi pemain utama dalam pasar karbon global dan mewujudkan pembangunan berkelanjutan.(CIA)