Konsumsi Daging Hewan Terjangkit PMK, Pahami Cara Mengolah & Menyimpan Biar Aman

oleh
oleh
Konsumsi Daging Hewan Terjangkit PMK, Pahami Cara Mengolah & Menyimpan Biar Aman
Konsumsi Daging Hewan Terjangkit PMK, Pahami Cara Mengolah & Menyimpan Biar Aman

TRENGGALEK, bioztv.id – Virus penyebab penyakit mulut dan kuku (PMK) serang sejumlah hewan ternak, Kepala Dinaa peternakan kabupaten Trenggalek pastikan daging hewan yang terjangkit PMK aman dikonsumsi manusia. Meski demikian daging tersebut harus diolah dengan benar agar tidak menular ke hewan lain sejak proses pemotongan.

Merebaknya virus PMK pada hewan ternak berkuku belah sempat membuat masyarakat was was dengan kondisi daging ternak. Sejumlah warga pertanyakan aman tidaknya daging hewan terjangkit PMK jika dikonsumsi setiap hari. Terlebih, penularan virus PMK ini cukup cepat hingga menyebabkan kematian hewan. Sesuai rilis resmi Kementerian Pertanian RI, dijelaskan jika Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan tidak membahayakan kesehatan manusia. Sehingga  daging dan susu hewan tetap aman dikonsumsi selama dimasak dengan benar.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Peternakan kabupaten Trenggalek, Nur Kholiq menerangkan, pihaknya juga menegaskan jika daging dan susu hewan yang terjangkit PMK tetap bisa dikonsumsi. Namun harus dimasak dengan cara yang benar. Sesuai hasil penelitian daging dan susu tersebut tetap aman dikonsumsi manusia. Pasalnya, virus penyebaba PMK hanya menular ke hewan ternak berkuku belah saja, dan tidak menular ke manusia.

Untuk langkah penanganan daging dan jeroan hewan ternak yang terjangkit PMK diantaranya, jika daging tidak akan langsung dimasak maka tidak perlu dicuci, tapi disimpan dulu bersama kemasan di chiller selama 24 jam kemudian simpan di freezer. Jika akan memasak, maka daging dan jeroan harus direbus terlebih dahulu selama 30 menit di air mendidih. Untuk penanganan wadah bekas daging, sebelum dibuang harus direndam dengan deterjen atau cuka dapur. Hal ini dimaksudkan agar wadah bekas daging tidak menularkan virus PMK ke hewan ternak yang lain.