Hadiri Istighotsah 1 Abad NU di Trenggalek, Menteri Perdagangan Ingatkan NU Telah Melahirkan NKRI

oleh
oleh
Hadiri Istighotsah 1 Abad NU di Trenggalek, Menteri Perdagangan Ingatkan NU Telah Melahirkan NKRI.jpeg
Hadiri Istighotsah 1 Abad NU di Trenggalek, Menteri Perdagangan Ingatkan NU Telah Melahirkan NKRI.jpeg

TRENGGALEK, bioztv.id – Hadiri puncak peringatan 1 Abad NU di Trenggalek, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan ingatkan jangan lupa sejarah. Pasalnya, berawal dari lahirnya Nahdalatul Ulama (NU) bersama Muhammadiyah telah melahirkan Negara kesatuan republik Indonesia (NKRI). Artinya, NU merupakan bapak kandung dari republik ini.

Puncak peringatan 1 Abad NU di Trenggalek ini digelar pada 6 Februari 2023 di tanah wakah NU yang akan menjadi lokasi bangunan NU Center Trenggalek. Puncak peringatan ini diisi dengan kegiatan Istighotsah Kubro yang dihadiri sekitar 15 ribu Warga NU se Trenggalek. Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri para alim ulama, ketua PWNU Jawa Timur, hingga Menteri perdagangan Republik Indonesia.

Menteri perdagangan RI, Zulkifli Hasan menyampaikan, sebelum era kemerdekaan sudah lahir perkumpulan seperti halnya Serikat Islam, Serikat dagang Islam, Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU) dan lain sebagainya. Seiring berjalannya waktu NU dan Muhamamdiyah menjadi organisasi yang getol perjuangkan agama dan negara. Setelah itu lahirlah sumpah Pemuda hingga kemerdekaan Republik Indonesia. Artinya bapak kandungnya NKRI, Bhineka Yunggal ika itu adalah NU dan Muhammadiyah. Oleh karena itu Negara Wajib bersama sama membesarkan NU dan Muhammadiyah.

Sekedar diketahui bahwa, peringatan 1 Abad NU di kabupaten Trenggalek digelar selama 3 hari. Kegiatan ini digelar sejak 4 Februari hingga 6 Februari 2023. Pada 4 Februari kemarin, Kegaiatan ini diawali dengan ziarah makam para Rois Syuriah dan Ketua Tanfidziah yang sudah wafat.  Kemudian pada 5 Februari digealr kegiatan Parade Drumband Nusantara yang diikuti oleh par apelajar dibawah naungan LP Maarif NU Trenggalek. Selanjutnya pada 6 Februaru digelar Istighotsah kubro yang diikuti oleh sekitar 15 ribu Nahdliyin se Trenggalek.