Longsor Maut di Bendungan Trenggalek: Empat Warga Satu Keluarga Meninggal, Satu Selamat

oleh
oleh

TRENGGALEK, bioztv.id – Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, pada Sabtu malam (1/11/2025), memicu longsor besar di Dusun Banaran, Desa Depok. Tebing setinggi 25 meter runtuh dan menimpa rumah warga, menewaskan empat orang dalam satu keluarga. Satu anggota keluarga berhasil selamat meski mengalami luka serius.

Tebing Runtuh Usai Hujan Deras, Rumah Sarip Tertimbun

Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek, Drs. Stevanus Triadi Atmono, M.Si, mengatakan hujan dengan intensitas tinggi sejak pukul 14.00 WIB membuat tebing di belakang rumah korban ambruk pada malam hari.

“Sekitar pukul 21.00 WIB, tebing di belakang rumah Sarip (60) tiba-tiba longsor dan langsung menimpa bangunan. Rumah roboh seketika dan menimbun seluruh penghuni di dalamnya,” ujar Triadi.

Petugas BPBD mencatat, lima orang tinggal di rumah tersebut: Sarip (60), istrinya Welas (53), dan tiga anak mereka, Wijianto (30), Fajar (19), serta Rohman (15).

Evakuasi Terhambat Lumpur, Kerugian Capai Rp250 Juta

BPBD memperkirakan kerugian akibat longsor mencapai Rp250 juta. Rumah berukuran 8×10 meter itu rata dengan tanah.

Tim gabungan dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri, dan relawan terus melakukan pencarian korban di tengah medan berat. Lumpur tebal dan material longsor menutup jalan menuju lokasi sehingga proses evakuasi berjalan lambat.

“Kami langsung berkoordinasi dengan TNI, Polri, dan pemerintah desa untuk membuka akses dan mendata korban. Kami juga meminta warga menjauh dari lokasi karena tanah masih bergerak,” jelas Triadi.

Operasi SAR Intensif: Lima Orang Tertimbun, Satu Selamat

Kepala Pos SAR Trenggalek, Bayu Prasetyo, menjelaskan tim gabungan bekerja tanpa henti selama dua hari untuk mencari para korban.

“Tebing setinggi sekitar 25 meter runtuh dan menimpa rumah Sarip. Di dalam rumah ada lima orang, semuanya satu keluarga,” ungkap Bayu, Minggu (2/11/2025).

Pada hari pertama operasi, tim menemukan dua korban meninggal dunia, yaitu Sarip (60) dan istrinya, Welas (53). Di lokasi yang sama, tim berhasil mengevakuasi Wijianto (30) dalam keadaan hidup meski luka parah.

“Korban selamat sudah dirawat intensif di RSUD dr. Soedomo Trenggalek,” kata Bayu.

Pencarian Hari Kedua: Dua Anak Korban Ditemukan Tak Bernyawa

Tim melanjutkan pencarian pada hari kedua dan kembali menemukan dua korban lain, Rohman (15) dan Fajar (19), dalam kondisi tidak bernyawa. Dengan begitu, dari lima penghuni rumah, empat meninggal dunia dan satu selamat.

Setelah menemukan seluruh korban, Basarnas Trenggalek menutup operasi pencarian. Meski demikian, petugas masih siaga di lokasi karena tanah di sekitar tebing terus bergerak dan berpotensi menimbulkan longsor susulan.

“Operasi resmi kami hentikan setelah semua korban ditemukan. Namun, kami tetap mengingatkan warga agar tidak beraktivitas di sekitar lokasi karena tanah masih labil,” tegas Bayu.

BPBD Ingatkan Warga Bendungan Tetap Waspada Longsor

Keempat korban meninggal dunia telah dibawa ke RSUD dr. Soedomo Trenggalek untuk identifikasi sebelum diserahkan kepada keluarga. BPBD mengingatkan, kawasan Bendungan termasuk zona merah longsor, terutama saat hujan deras melanda.

“Kami mengimbau warga yang tinggal di lereng curam agar segera mengungsi jika hujan turun lebih dari dua jam. Jangan menunggu tanda bahaya,” pungkas Triadi.(CIA)

Views: 22