Tolak Timnas Israel U-20 Main di Indonesia, Bupati Trenggalek Suntik PSSI Dengan 3 Opsi

oleh
oleh
Tolak Timnas Israel U-20 Main di Indonesia, Bupati Trenggalek Suntik PSSI Dengan 3 Opsi.jpeg
Tolak Timnas Israel U-20 Main di Indonesia, Bupati Trenggalek Suntik PSSI Dengan 3 Opsi.jpeg

TRENGGALEK, bioztv.id – Demi kemanusiaan, Bupati Trenggalek tolak Timnas Israel main di World Cup U-20 Indonesia. Meski sepak bola dapat menyatukan bangsa dan memupuk nasionalisme. Namun, kemanusiaan diatas segalanya. Bupati muda ini Juga sejalan dengan perjuangan Bung Karno untuk memerdekakan bangsa-bangsa. termasuk Palestina

Sesuai rilis Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, Alias Mas Ipin, Secara hubungan diplomatik Indonesia dan Israel tidak terhubung, dari sisi sejarah Bung Karno beberapa kali menolak bertanding dengan Israel baik digelaran olimpiade maupun kualifikasi piala dunia. Puncaknya Bung Karno menyelenggarakan GANEFO (Games Of New Emerging Forces) sebagai ajang silaturahmi dan konsolidasi perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa Asia-Afrika dan belahan lainnya yang masih dalam belenggu imperialisme kala itu.

Lebih lanjut Mas Ipin menyampaikan, sebagai penghobi sepak bola, pihaknya juga tidak ingin gelaran Piala Dunia U-20 gagal diselenggarakan di Indonesia. Sehingga, meski menolak Israel tanding di Indonesia, namun ia juga berikan 3 Opsi saran untuk PSSI. Pertama, Mas Ipin meminta agar PSSI Melobi FIFA supaya membanned Israel sama seperti FIFA melakukan hal tersebut kepada Russia. Kedua, Menyiapkan negara terdekat yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel untuk menjadi co-host. Misalnya Singapura, sehingga pertandingan lain berjalan di Indonesia sedangkan khusus yang melibatkan Israel dilaksanakan diluar Indonesia. Sednagkan yang ketiga, Selain bertanding diluar Indonesia, semua lambang kenegaraan mulai dari Bendera dan Lagu Kebangsaan tidak diperkenankan dalam materi promosi dan prosesi seluruh turnamen.

Mas Ipin juga menambahkan, Jika PSSI melakukan 3 Opsi tersebut, secara geopolitik Indonesia akan tetap disegani karena memiliki konsistensi dalam bersikap. Yakni menjalankan amanah konstitusi dan sejarah perjuangan bangsa. Tanpa harus mengorbankan prestasi dan reputasi sepakbola Indonesia. Terlebih nilai kemanusiaan harus diatas segalanya.