TRENGGALEK, bioztv.id – Sektor perikanan budidaya di Kabupaten Trenggalek terus mencatat capaian positif. Para pembudidaya menjadikan udang, kerapu, dan lobster sebagai komoditas unggulan yang menopang ekonomi lokal sekaligus memperkuat ketahanan pangan. Meski produksi meningkat, perubahan iklim dan keterbatasan lahan tambak masih membayangi mereka.
Udang Jadi Primadona Produksi
Dinas Perikanan Trenggalek mencatat kenaikan produksi udang sejak 2023. Pada tahun itu, produksi udang mencapai 214.254 ton, lalu naik menjadi 214.987 ton pada 2024. Hingga paruh pertama 2025, para petambak sudah menghasilkan 154.053 ton udang. Lonjakan ini membuktikan keberhasilan mereka menjalankan budidaya intensif.
“Peningkatan produksi udang sebagai komoditas utama menunjukkan keberhasilan pembudidayaan intensif yang kami dorong sejak 2023,” kata Plt Kepala Dinas Perikanan Trenggalek, Cusi Kurniawati.
Udang memberi kontribusi terbesar dalam produksi perikanan Trenggalek yang menembus 5 juta ton pada 2024. Komoditas ini bahkan membuka peluang besar untuk ekspor.
Kerapu dan Lobster, Fluktuasi Produksi Jadi Tantangan
Produksi kerapu menunjukkan tren stabil. Para pembudidaya menghasilkan 14.273 ton kerapu pada 2023, meningkat menjadi 15.970 ton pada 2024, lalu menembus 2.190 ton hingga Juni 2025.
Lobster sempat mencatat lonjakan produksi dari 11.271 ton pada 2023 menjadi 19.290 ton pada 2024. Namun, data semester pertama 2025 menunjukkan nihil produksi. Kondisi ini kemungkinan dipengaruhi faktor musiman atau penyesuaian pencatatan.
“Untuk kerapu dan lobster, meskipun fluktuatif, kami terus mendorong pembudidaya berinovasi dengan teknologi akuakultur berkelanjutan. Target kami, produksi bisa stabil di atas 15 ribu ton per tahun,” ujar Cusi.
Tantangan Besar: Iklim dan Lahan Tambak
Di balik capaian tersebut, sektor perikanan Trenggalek masih berhadapan dengan kendala serius. Perubahan iklim kerap merusak kualitas air tambak, sedangkan ketersediaan lahan budidaya semakin menyempit.
“Hingga Juni 2025, total produksi sudah mencapai 2,7 juta ton. Kami optimis akhir tahun bisa melampaui target 5,5 juta ton. Namun, kami tetap harus mengantisipasi tantangan iklim dan keterbatasan lahan,” tambah Cusi.
Geliat sektor ini selaras dengan program peningkatan konsumsi ikan yang mengantar Trenggalek meraih juara tingkat Jawa Timur pada 2024. Dengan tren produksi yang terus naik, Trenggalek berpeluang mengukuhkan diri sebagai pusat perikanan unggulan di Jawa Timur. Namun, keberlanjutannya tetap bergantung pada inovasi, kolaborasi, dan dukungan kebijakan yang berpihak kepada pembudidaya.(CIA)
Views: 26

















