Kabar Baik! Perbaikan Jalan Ngetal–Kampak Trenggalek Masuk Program Inpres Jalan Daerah (IJD)

oleh
oleh

TRENGGALEK, bioztv.id – Harapan masyarakat Trenggalek terhadap peningkatan infrastruktur jalan akhirnya menemukan titik terang. Pemerintah pusat resmi memasukkan ruas jalan Ngetal–Kampak ke dalam program Inpres Jalan Daerah (IJD) setelah melakukan serangkaian verifikasi.

Plt Kepala Dinas PUPR Trenggalek, Anjang Purwoko, menegaskan bahwa pihaknya awalnya mengajukan tiga ruas jalan agar bisa masuk program IJD: ruas Ngetal–Kampak, ruas Ngampon–Bendo, dan ruas jalan menuju pelabuhan di Kecamatan Watulimo.

“Untuk ruas Ngetal sampai dengan Kampak itu sebenarnya ada dua ruas. Yakni Ngetal sampai Gandusari, dan ruas Gandusari sampai Kampak,” ujar Anjang.

Setelah memverifikasi, pemerintah pusat hanya menyetujui ruas Ngetal–Kampak sebagai fokus utama. Mereka menilai jalur ini strategis karena menghubungkan akses antar-kecamatan hingga jalur ekonomi masyarakat.

“Hasil verifikasi terakhir, insyaallah ruas Ngetal–Kampak bisa kami akomodir. Karena nilainya cukup besar, kemungkinan kami akan menganggarkan proyek ini secara multiyears,” imbuhnya.

Ngetal–Kampak Prioritas Multiyears, Dimulai Akhir 2025

Berdasarkan hasil verifikasi terakhir, Pemkab Trenggalek merencanakan pembangunan ruas jalan Ngetal–Kampak pada akhir 2025. Karena nilai anggarannya cukup besar, mereka akan melaksanakan proyek dengan sistem tahun jamak (multiyears).

“Jadi pembangunan berlangsung mulai tahun ini sampai dengan tahun berikutnya,” jelas Anjang.

Meskipun program IJD segera terealisasi, Pemkab Trenggalek tetap membuka peluang pendanaan dari sumber lain. Anjang menegaskan bahwa pihaknya akan terus berupaya mendapatkan pembiayaan Dana Alokasi Khusus (DAK) maupun program pusat. Ia berharap alternatif pendanaan itu bisa menekan besaran pinjaman daerah untuk infrastruktur.

“Kalau kami bisa membiayai dari sumber dana lain, tentu lebih baik. Dengan begitu, kami bisa meminimalisir beban pinjaman daerah,” terangnya.

Sebelumnya, pemerintah daerah juga merencanakan pinjaman ke PT SMI untuk memperbaiki sejumlah infrastruktur rusak. Mereka semula menargetkan eksekusi pinjaman itu lewat APBD Perubahan 2025. Namun setelah evaluasi, Pemkab memutuskan mengalihkan proyek ke APBD Induk 2026 agar persiapannya lebih matang.

“Terkait rencana pinjaman daerah, saat ini kami fokus melengkapi syarat pinjaman ke PT SMI, termasuk menyusun DED dan FS,” jelas Anjang.

Fokus Persiapan: DED dan FS Jadi Kunci Kualitas

Anjang menekankan pentingnya perencanaan matang agar pembangunan berjalan efektif dan sesuai standar. Ia menargetkan tim segera merampungkan dokumen teknis seperti Detail Engineering Design (DED) dan Feasibility Study (FS) sebelum pelaksanaan.

“Dengan persiapan matang, kami berharap proyek bisa terealisasi awal 2026. Jadi tidak asal membangun jalan, tetapi betul-betul siap dari segi teknis maupun pembiayaan,” tandasnya.(CIA)

Views: 36