Relokasi Tak Kunjung Tiba, Korban Tanah Gerak Ngrandu Trenggalek Hidup dalam Ketidakpastian ?

oleh
oleh

TRENGGALEK, bioztv.id – Nasib warga korban bencana tanah gerak di Desa Ngrandu, Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek, masih belum jelas sejak bencana akhir 2024. Meski belum menempati lokasi relokasi, warga kini telah meninggalkan tempat pengungsian. Mereka memilih tinggal sementara di rumah kerabat sambil menunggu kepastian dari pemerintah.

Pergerakan tanah yang terjadi sejak Minggu malam, 15 Desember 2024, memaksa 43 kepala keluarga mengungsi dan meninggalkan trauma mendalam. Warga tidak berani kembali ke rumah karena ancaman tanah gerak dan longsor masih mengintai.

Kepala BPBD Trenggalek, Triadi Atmono, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi terkait rencana relokasi kepada warga terdampak. Namun, relokasi hingga kini belum terealisasi. Beberapa warga berencana menempati lahan pribadi atau milik kerabat untuk kepastian relokasi.

“Satu minggu lalu, kami sudah sosialisasi dan memberikan penjelasan soal relokasi. Ada warga yang ingin tinggal di lahan pribadi atau keluarga, dan kami mewajibkan adanya surat keterangan. Prinsipnya, lokasi relokasi nantinya tidak boleh diperjualbelikan atau dikomersilkan,” jelas Triadi.

Hasil penelitian Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menunjukkan bahwa kawasan permukiman yang longsor akibat tanah gerak itu masih sangat rawan. Mahkota longsor berskala besar membentang dari barat hingga timur kawasan perbukitan. Kondisi ini berpotensi memicu longsor susulan.

Sebelumnya, jumlah warga terdampak melonjak tajam dari 23 menjadi 119 jiwa. Mereka terpaksa mengungsi setelah rumah-rumah mereka terancam amblas akibat pergerakan tanah yang semakin parah. Di tengah ancaman tersebut, warga kini hidup dalam ketidakpastian. Rumah lama tidak lagi aman, namun lokasi relokasi belum juga dapat mereka tempati. (CIA)

Views: 91