Mas Ipin Usul Ke Prabowo, Model Makan Bergizi Gratis di Trengalek Layak Jadi Prototipe Nasional

oleh
oleh

TRENGALEK, bioztv.id – Trenggalek kembali hadirkan inovasi program sosial yang menarik. Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, mengusulkan kepada Presiden Prabowo Subianto agar sistem makan bergizi gratis di Trenggalek menjadi prototipe nasional. Model ini dinilai lebih murah, memanfaatkan potensi lokal, dan terbukti lebih disukai anak-anak.

Berbeda dengan skema makan gratis yang mengandalkan dapur besar terpusat, Trenggalek menerapkan sistem yang lebih fleksibel dan efisien. Makanan diproduksi oleh kantin sekolah dan wali murid, sehingga tidak hanya menghemat anggaran, tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal.

“Kalau satu dapur hanya bisa melayani sekitar 3.000 porsi sehari, saya raya kurang cocok kalau di Trenggalek,” ujar Mas Ipin, sapaan akrab Bupati Trenggalek.

Menurut Mas Ipin, untuk produksi makan bergizi gratis bagi anak anak tidak harus membuat dapur umum besar di masing masing wilayah. Produksi makan bergizi gratis cukup memanfaatkan kantin di masing masing sekolah dan keterlibatan wali murid.

“Cukup kantin sekolah, kemudian diawasi standar gizinya oleh Dinas Kesehatan, hasilnya jauh lebih baik dan cukup,” ujar Mas Ipin saat meninjau pelaksanaan program di SMPN Satu Atap Kecamatan Suruh.

Menurutnya, pendekatan ini juga memberikan dampak ekonomi positif bagi pedagang kantin sekolah. Karena tidak perlu membangun banyak dapur besar, tapi cukup memperkuat SDM yang akan membimbing kantin sekolah.

“Kalau model ini diterapkan, tidak ada lagi berita ibu kantin menangis karena omsetnya turun. Justru mereka bisa terlibat aktif, bahkan wali murid juga ikut andil langsung,” tambahnya.

Keunikan lain dari program ini adalah anak-anak tidak menggunakan kotak nasi sekali pakai, melainkan membawa alat makan sendiri dari rumah. Proses pengambilan nasi juga dilakukan dengan sistem prasmanan. Sedangkan untuk lauk dan menu tambahan lain sudah disiapkan sesuai porsi masing masing. Hal ini membuat proses makan lebih nyaman dan mengurangi potensi antrean panjang.

“Saya lihat anak-anak lebih bahagia. Mereka membawa piring sendiri, ambil makanan sendiri, makan lebih lahap, dan rasanya seperti di rumah sendiri,” ungkapnya.

Dari segi nutrisi, makanan yang disajikan sudah memenuhi sepertiga kebutuhan kalori harian anak-anak. Meski makanannya sederhana, namun menunya komplit dan bergizi.

“Ada nasi sebagai sumber karbohidrat, protein dari ayam dan tahu, serta vitamin dan mineral dari sayur seperti sawi dan buncis. Ada juga pisang sebagai sumber serat dan tambahan energi. Ini konsep sederhana, tapi efektif,” jelasnya.

Dengan konsep ini, Mas Ipin berharap pemerintah pusat bisa menerapkannya secara lebih luas. Karena konsep sederhana ini labih murah dan bis ahemat anggaran.

“Jika diterapkan secara nasional, program makan bergizi gratis bisa lebih hemat, lebih higienis, dan lebih disukai anak-anak.”

Model makan gratis ini diujicobakan pertama kali di SMPN Satu Atap Kecamatan Suruh, dan rencananya akan diperluas ke sekolah luar biasa (SLB) serta tingkat SMA di Trenggalek.

“Meskipun SMA merupakan kewenangan provinsi, kami ingin memastikan prototipe ini bisa diterapkan di semua jenjang pendidikan,” pungkasnya.(CIA)

Views: 1