TRENGGALEK, bioztv.id – Akhir tahun anggaran Tahun 2024 tinggal 2 bulan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Trenggalek belum penuhi target pendapatan asli daerah (PAD). Dari target PAD sebesar Rp8,5 miliar untuk tahun 2024, saat ini Disparbud baru menghasilkan PAD sebesar Rp 6,6 miliar. Artinya, target PAD tahun ini masih kurang sekitar Rp2 miliar.
Kepala Disparbud Trenggalek, Sunyoto, menyampaikan, meski saat ini target PAD belum terpenuhi, namun masih ada waktu 2 bulan untuk menggenjot pendapatan daerah. Ia optimis jika dalam dua bulan ke depan target PAD akan terpenuhi. Terlebih, dengan adanya liburan sekolah dan momen Natal serta Tahun Baru (Nataru), kunjungan wisata diyakini akan melonjak.
“Dua bulan ke depan kami berharap bisa memenuhi target, mengingat pada Desember nanti ada momentum libur anak sekolah dan perayaan Nataru yang biasa meningkatkan jumlah kunjungan wisata,” ujar Sunyoto.
Sunyoto menjelaskan bahwa sumber PAD utama Disparbud berasal dari retribusi tiket wisata dan aset ruko yang dikelola. Namun, ia mengakui bahwa cuaca buruk dan isu bencana menjadi tantangan besar dalam menarik wisatawan ke Trenggalek, terutama dengan adanya isu tsunami yang berhembus di wilayah selatan Jawa.
“Isu cuaca ekstrem seperti potensi tsunami memang berpengaruh besar terhadap minat wisatawan. Orang-orang akan mempertimbangkan keselamatan sebelum berkunjung,” tegasnya.
Meskipun tahun ini masih menghadapi tantangan, capaian PAD pada tahun 2023 berhasil melampaui target, mencapai 108 persen dari target Rp7,7 miliar. Hal ini, menurut Sunyoto, mendorong pihaknya untuk merencanakan rehabilitasi destinasi wisata di Trenggalek agar dapat semakin menarik minat wisatawan.
“Kami memiliki rencana untuk merevitalisasi destinasi wisata agar lebih menarik. Namun, keterbatasan anggaran APBD membuat realisasinya belum maksimal,” pungkas Sunyoto.(CIA)