Wacana Penggabungan Pasar Pon Trenggalek & Pasar Basah Masih Jadi Polemik

oleh
oleh

TRENGGALEK, bioztv.id – Pedagang keluhkan sepinya pembeli, upaya kembalikan tingkat kunjungan pasar pon masih terus digodok. Bahkan, wacana penggabungan pasar pon dan pasar basah digadang gadang bisa menjadi pemicu meingkatkatnya kunjungan. Namun, keterbatasan lokasi Pasar Pon dan jumlah pedagang masih menjadi polemik.

Sesuai hasil diskusi Peguyuban Pasar dengan Bupati Trenggalek dan sejumlah OPD tekhnis, wacana penggabungan pedagang pasar pon dan pasar basah masih terganjal sejumlah problem. Diantaranya, saat ini jumlah pedagang pasar basah mencapai 419 orang. Jika semua pedagang itu dimasukkan ke pasar pon dimungkinkan lokasinya tidak mencukupi.  Jika yang dimasukkan hanya sebagain juga dinilai tidak adil. . Sementara itu jika pedagang pasar pon yang jualan dagangan basah, dikhawatirkan pasar basah yang ada saat ini justru ikut terdampak.

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin menyampaikan, salah satu opsi penggabungan pedagang pasar basah agar bisa berjualan di area pasar Pon, yang dibawa ke pasar pon hanyalah sebagain dagangannya saja. Artinya, dikonsep seperti di supermarket atau swalayan modern, yakni, pemerintah akan menyediakan almari pendingin sebagai tempat  dagangan ikan, daging dan sayuran.  Kemudian dilokasi itu disediakan kasir.  Sehingga pedagang pasar basah tetap bisa berjualan di lokasi pasar basah, namun barnagnya bisa dijual di Pasar pon.

Arifin juga menambahkan, untuk wacana penggabungan ini, Paguyuban pedagang pasar pon dan pasar basah masih terus koordinasi dengan para pedagang. Terkait kepastian wacana pengabungan ini masih akan digodong paguyuban pedagang selama kurun waktu 2 minggu kedepan. Setelah ada kesepakatan, para pedagang itu akan kembali sampaikan solusinya ke OPD tekhnis.