TRENGGALEK, bioztv.id – Pemkab Trenggalek belum anggarkan saluran tersier dari Bendungan Tugu menuju area lahan pertanian. Petani di Kabupaten Trenggalek tak kunjung bisa nikmati manfaatnya. Terkait hal ini Komisi 2 DPRD Trenggalek tekankan agar perencanaan pembangunan disesuaikan antara RPJMD, RKPD maupun KUA-PPAS.
Mengacu keterangan ketua komisi 2 DPRD Trenggalek, dalam perencanan pembangunan, OPD terkait harus lebih cermat. Artinya perencanaan harus disesuaikan dengan rencana pembangunan jangka menengah (RPJMD), Rencana kerja pemerintah daerah (RKPD), maupun Kebijakan Umum Anggaran dan Priorotas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS). Selain itu juga harus disesuaikan dengan tata pembangunan dan harus melihat situasi terkini dilapangan.
Lebih lanjut Ketua Komisi 2 DPRD Trenggalek, Mugianto menyampaikan, terkait perencanan pembangunan ini ia mencontohkan yang terjadi pada DInas pertanian dan pangan (Dispertapan). Karena di Trenggalek mayoritas mayarakatnya petani dan saat ini sudah ada Bendungan Tugu, ditambah lagi juga akan ada Bendungan Bagong. Sehingga kewajiban pemerintah daerah atau OPD teknis harus segera menganggarkan saluran tersier dari bendungan menuju area lahan pertanian warga. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan produk hasil pertanian petani di Trenggalek.
Mugianto juga menambahkan, mengingat masih banyak infrastruktur yang belum teranggarkan, pihaknya menekankan agar belanja modal khususnya infrastruktur ditingkatkan. Sehingga pembangunan jalan, jembatan dan saluran irigasi bisa dieksekusi secara maksimal. Jika belanja infrastruktur ditingkatkan, maka stimulus APBD bisa lebih dirasakan masyarakat tingkat bawah.
