Deal, Mulai Januari 2021 Warga Trenggalek Yang Terapkan Pola Hidup Sehat Akan Dibayar

oleh
oleh
Sempat digembor gemborkan saat kampanye Pilkada, rencana pemberian insentif bagi warga yang tertib check-up ke Puskesmas dan menerapkan pola hidup sehat akan segera terwujud. Program inovaasi ini diberi nama "Keluarga Sehat yang Beruntung", dan akan mulai diberlakukan sejak awal Tahun 2021 mendatang.
Sempat digembor gemborkan saat kampanye Pilkada, rencana pemberian insentif bagi warga yang tertib check-up ke Puskesmas dan menerapkan pola hidup sehat akan segera terwujud. Program inovaasi ini diberi nama "Keluarga Sehat yang Beruntung", dan akan mulai diberlakukan sejak awal Tahun 2021 mendatang.

TRENGGALEK, bioztv.id – Sempat digembor gemborkan saat kampanye Pilkada, rencana pemberian insentif bagi warga yang tertib check-up ke Puskesmas dan menerapkan pola hidup sehat akan segera terwujud. Program inovasi ini diberi nama “Keluarga Sehat yang Beruntung”, dan akan mulai diberlakukan sejak awal Tahun 2021 mendatang.

Mengacu keterangan Bupati Trenggalek, pada tahap awal peluncuruan, program inovasi daerah “Keluarga Sehat yang Beruntung”, yang rencananya akan mulai efektif per Januari tahun 2021 ini akan menyasar sekitar 1.000 hingga 2.000 keluarga, yang masuk dalam bagian 10 persen masyarakat paling miskin di Trenggalek. Sementara itu Nominal insentif yang akan dibayarkan maksimal Rp 200 ribu, sesuai dengan indikator keluarga sehat yang dicapai. Program ini sengaja menyasar keluarga miskin agar bisa menjadi pemicu menurunkan angka kemiskinan yang ada di Kabupaten Trenggalek. Selain juga untuk mendorong kesadaran warga menerapkan pola hidup sehat.

Lebih lanjut Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin menyampaikan, program membayar keluarga sehat ini bertujuan untuk mengubah pola pikir masyarakat. Karena konsepnya yang ada selama ini dinilai kuratif. Contohnya seperti orang sakit digratiskan perawatannya lewat KIS (Kartu Indonesia Sehat) atau BPJS Kesehataqn. Sekarang konsepnya dirubah agar orang tidak sampai sakit, tapi justru dibayar.

Nur Arifin juga menambahkan, untuk indikator keluarga sehat yang dijadikan patokan adalah 12 indikator yang disusun Kementerian Kesehatan RI. Beberapa diantaranya, yakni ikut serta dalam program kelurga berencana, melakukan imunisasi dasar lengkap, dan anggota keluarga tidak ada yang merokok. Nantinya, bayaran untuk warga yang memenuhi indikator diberikan dalam bentuk kartu. Saldo dalam kartu bisa dipakai untuk membeli makanan menambah gizi, multivitamin, dan sarana prasarana penunjang kesehatan seperti masker.

Visits: 0