Capaian Zakat dan Infak Anjlok, BAZNAS Trenggalek Gagal Penuhi Target 50 Bedah Rumah

oleh
oleh

TRENGGALEK, bioztv.id – Penurunan penerimaan zakat dan infak di Kabupaten Trenggalek berdampak langsung pada program sosial kemanusiaan. Dampak paling nyata terlihat pada program bedah rumah bagi warga miskin yang hingga akhir 2025 belum mampu mencapai target.

BAZNAS Trenggalek menargetkan renovasi 50 rumah tidak layak huni (RTLH) sepanjang 2025. Namun hingga akhir November, BAZNAS baru merealisasikan bantuan untuk sekitar 40 unit rumah.

Realisasi Dana Tak Sesuai Harapan

Humas BAZNAS Trenggalek, Deni Riani, menjelaskan bahwa realisasi dana zakat yang meleset dari target secara langsung menghambat program bedah rumah.

“Target bedah rumah kami tahun ini sebanyak 50 unit. Namun hingga akhir November, kami baru merenovasi sekitar 40 rumah. Kondisi ini terjadi karena total penerimaan dana baru mencapai sekitar Rp7 miliar dari target Rp11,6 miliar,” kata Deni.

Deni menambahkan, BAZNAS menerapkan kurasi ketat dan skala prioritas. Akibatnya, BAZNAS menggeser sebagian program yang belum terealisasi ke tahun anggaran berikutnya.

Tekanan Ekonomi Nasional Turunkan Donasi

Penurunan tren berzakat tidak hanya terjadi di Trenggalek. Berdasarkan koordinasi BAZNAS Trenggalek dengan BAZNAS pusat dan daerah lain, penurunan donasi terjadi secara nasional akibat tekanan ekonomi.

Jika membandingkan dengan tahun sebelumnya, penurunan di Trenggalek tergolong signifikan. Pada Desember 2024, BAZNAS masih menghimpun dana lebih dari Rp9 miliar, sementara sepanjang 2025 total penerimaan hanya mencapai Rp7,28 miliar.

“Setelah kami lakukan pengecekan dengan daerah lain, polanya sama. Tekanan ekonomi membuat masyarakat menahan donasi,” ujarnya.

Kontribusi ASN dan Masyarakat Umum Berimbang

Meski total dana menurun, BAZNAS mencatat komposisi sumber donasi yang semakin seimbang. Dari total Rp7,28 miliar yang terkumpul, rinciannya sebagai berikut:

  • Dana Zakat: Rp3.668.275.693
  • Dana Infak/Donasi: Rp3.615.296.425

“Saat ini kontribusi hampir seimbang, sekitar 50 persen dari ASN dan 50 persen dari masyarakat umum. Ini menunjukkan kesadaran warga untuk menyalurkan zakat melalui BAZNAS semakin tinggi,” jelas Deni.

BAZNAS Pastikan Dana Langsung Tersalurkan

Meski mengelola dana dalam jumlah terbatas, BAZNAS Trenggalek tetap menjaga prinsip transparansi dan akuntabilitas. Deni menegaskan bahwa BAZNAS tidak membiarkan dana donasi mengendap di rekening.

“Kami memegang prinsip amanah dan responsif. Dana yang masuk bulan ini langsung kami salurkan pada bulan berikutnya. Kami tidak ingin dana menumpuk saat masyarakat sedang membutuhkan,” tegasnya.

BAZNAS Trenggalek berharap pemulihan ekonomi pada tahun mendatang mampu meningkatkan kembali semangat berzakat masyarakat. Dengan dukungan dana yang lebih optimal, BAZNAS optimistis dapat menuntaskan sisa target bedah rumah dan memperluas jangkauan bantuan bagi warga kurang mampu di seluruh Trenggalek.(CIA)

Views: 18