TRENGGALEK, bioztv.id – RSUD dr. Soedomo Trenggalek kini berpacu melawan waktu untuk memenuhi target kenaikan kelas. Rumah sakit ini mengejar pemenuhan seluruh kompetensi dasar sesuai standar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada 2026. Namun, beberapa unit layanan justru belum mampu memenuhi standar tersebut.
Perjalanan menuju standar nasional ini belum berjalan mulus. Dari 24 unit layanan, tiga unit belum lolos penilaian kompetensi dasar, yakni THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan), gigi dan mulut, serta endokrin, nutrisi, dan metabolisme.
“Target kami, semua unit harus memenuhi standar dasar pada tahun 2026. Tiga unit ini masih perlu melengkapi SDM, sarana, dan alat kedokteran agar bisa lolos,” ujar Sujiono, Humas RSUD dr. Soedomo Trenggalek, Jumat (24/10/2025).
Terganjal Alat Kedokteran
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kendala terbesar berasal dari kekurangan alat kedokteran, bukan dari tenaga kesehatan atau fasilitas ruang layanan.
Beberapa alat yang masih perlu mereka sediakan antara lain set turbinate surgery untuk poli THT, alat leicron untuk poli gigi dan mulut, serta caliper for clinical use bagi unit endokrin, nutrisi, dan metabolisme.
“SDM dan sarana kami sudah sesuai standar. Namun, alat kedokteran masih kurang dan harus kami penuhi agar bisa mengikuti uji kompetensi,” jelas Sujiono.
Data dari portal pengadaan LKPP menunjukkan variasi harga alat, mulai dari Rp399.600 untuk Lecron, Rp3,6 juta untuk skinfold caliper, hingga sekitar Rp80 juta untuk satu set turbinate surgery.
Ambisi Masuk Era Wisata Medis
Sembari melengkapi alat medis, RSUD dr. Soedomo juga menyiapkan langkah transformasi menuju era hospital tourism atau wisata medis. Inovasi ini menghadirkan layanan kesehatan modern sekaligus meningkatkan daya tarik daerah.
“Kami sudah bekerja sama dengan RS Kemenkes Surabaya untuk program rujukan dan pengembangan wisata medis. Kami berharap program ini bisa berjalan pada 2026,” tambah Sujiono.
Konsep wisata medis menghadirkan pasien bukan hanya untuk berobat, tetapi juga untuk menikmati layanan kesehatan. Layanan ini terintegrasi dengan potensi wisata Trenggalek, seperti keindahan alam dan budaya lokal. Program ini memperluas peran rumah sakit daerah dari sekadar tempat pengobatan menjadi pusat layanan kesehatan berdaya saing nasional.
Mimpi Layanan
Langkah RSUD dr. Soedomo menunjukkan arah baru reformasi layanan kesehatan daerah. Rumah sakit ini harus memenuhi standar nasional yang ketat, sekaligus berinovasi menghadapi era industri kesehatan berbasis pelayanan dan pariwisata.
“RSUD dr. Soedomo harus bertransformasi. Kami tidak hanya mengejar kelengkapan alat, tetapi juga memperkuat sistem manajemen dan citra pelayanan publik,” tegas Sujiono.
Meskipun menghadapi keterbatasan anggaran dan proses birokrasi pengadaan yang panjang, manajemen rumah sakit tetap optimistis seluruh unit layanan dapat memenuhi standar dasar Kemenkes pada 2026.
RSUD dr. Soedomo bertekad menjadi ikon layanan kesehatan terintegrasi di selatan Jawa Timur, sekaligus contoh bagaimana rumah sakit daerah bisa beradaptasi dengan tuntutan zaman tanpa kehilangan fungsi sosialnya.(CIA)
Views: 73

















