TRENGGALEK, bioztv.id – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak memberi izin untuk kegiatan kunjungan lapangan yang direncanakan Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia (MGEI) di wilayah Kabupaten Trenggalek.
Mas Ipin menyampaikan penegasan itu melalui unggahan di akun Instagram pribadinya. Ia menanggapi surat resmi MGEI tertanggal 29 September 2025 yang berisi permohonan rekomendasi dan izin kegiatan Fieldtrip 17th MGEI Annual Convention di area Tulungagung–Trenggalek.
Dalam surat bernomor 322/MGEI/IX/2025, MGEI menjelaskan rencana kunjungan lapangan pada 27–29 November 2025 dengan total 25 peserta. Mereka berencana mengunjungi sejumlah lokasi potensi tambang di Kabupaten Tulungagung dan Trenggalek, termasuk wilayah kerja PT Sumber Mineral Nusantara (SMN).
Sasaran Kunjungan MGEI
MGEI menjadwalkan kunjungan ke Watu Ijo, Tulungagung pada 27 November 2025. Selanjutnya, mereka akan berhenti di Prigi dan Kumbokarno, Kecamatan Watulimo, Trenggalek, pada 28 November. Pada 29 November, rombongan berencana meninjau Dalangturu, Kecamatan Tugu, serta menghadiri Core Workshop di Far East Gold Ltd, Trenggalek.
“Terima kasih atas surat pemberitahuannya, tetapi mohon maaf kami tidak mengizinkan kegiatan tersebut dilakukan di Kabupaten Trenggalek,” tulis Mas Ipin dalam unggahan tersebut.
Ia menjelaskan bahwa Sekretaris Daerah akan segera mengirimkan surat jawaban resmi kepada pihak MGEI.
Mas Ipin memang tidak menyebut secara rinci alasan penolakan itu. Namun, selama ini masyarakat bersama Pemerintah Kabupaten Trenggalek secara konsisten menolak aktivitas tambang emas di wilayah mereka. Pemerintah berpendapat, kegiatan tambang bisa merusak lingkungan, mengancam kawasan lindung, serta mengganggu sumber air yang menopang kehidupan warga.
Potensi Kerjasama Non Tambang
Karena penolakan dari Pemkab Trenggalek, MGEI tidak bisa melaksanakan kunjungan lapangan di wilayah tersebut. Hingga kini, pihak MGEI belum menyampaikan tanggapan resmi terkait keputusan itu.
Meski begitu, dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, @avinml, Mas Ipin tetap membuka ruang dialog dengan kalangan geolog. Ia berharap bisa bekerja sama dalam misi pengembangan Geo-Tourism di Trenggalek.
“Semoga ke depan kita bisa bertemu dalam rangka pengembangan Geo-Tourism, dalam spektrum masyarakat ekonomi-konservasi,” tulisnya.
Mas Ipin juga menyampaikan permohonan maaf atas penolakan izin tersebut. Ia berharap para ahli geologi memahami niat masyarakat Trenggalek yang ingin menjaga kelestarian alamnya.
“Salam kepada para expert dan permohonan maaf saya. Terima kasih atas perhatian dan pengertiannya,” tutup Mas Ipin dalam unggahannya.(CIA)
Views: 159