PKS Trenggalek Pilih Ketua Lewat E-Voting, Subadianto Kembali Nahkodai DPD 2025–2030

oleh
oleh

TRENGGALEK, bioztv.id – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Trenggalek kembali mempercayakan kepemimpinan Dewan Pengurus Daerah (DPD) periode 2025–2030 kepada Subadianto. Menariknya, DPP PKS langsung mengendalikan proses pemilihan melalui sistem e-voting, bukan dengan cara konvensional.

Langkah ini menandai babak baru dalam peta politik lokal. PKS mengklaim e-voting sebagai terobosan pertama yang digunakan partai politik di Indonesia untuk menentukan pimpinan internal.

“Visi kami sejalan dengan pusat, yaitu menjadi pelopor dalam menyukseskan tujuan negara Republik Indonesia. Di tingkat daerah, PKS Trenggalek akan mendukung penuh visi dan misi bupati,” ujar Subadianto dalam konferensi pers, Rabu (10/9/2025).

Konsolidasi Kader dan Target Politik ke Depan

Subadianto menegaskan bahwa kepemimpinan lima tahun ke depan bukan hanya soal kursi, melainkan soal menghadirkan program nyata yang menyentuh kebutuhan masyarakat.

“PKS harus menghadirkan politik yang asik, bermartabat, dan dekat dengan rakyat. Terutama agar generasi muda tidak alergi dengan politik, karena politik yang baik penting untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat,” tegasnya.

Saat ini PKS Trenggalek menguasai enam kursi di DPRD kabupaten, satu kursi di DPRD Jawa Timur, dan satu kursi di DPR RI. Dengan modal itu, Subadianto optimistis bisa meningkatkan capaian politik pada pemilu mendatang. Ia menyebut strategi detail pemenangan akan mereka bahas dalam Musyawarah Kerja Daerah (Mukerda).

Musda Sederhana, Hasil Luar Biasa

PKS Trenggalek menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke-6 pada 7 September 2025 di Gedung Pertemuan Nurul Fikri, Gandusari. Sebanyak 75 peserta hadir, mulai dari pengurus lama, ketua DPC se-Trenggalek, hingga anggota Fraksi PKS DPRD Trenggalek.

Musda menghasilkan tiga nama yang memegang posisi strategis: Arifin sebagai Ketua MPD, Subadianto sebagai Ketua DPD, dan Komarudin sebagai Ketua DED. Prosesi pelantikan berlangsung daring bersama DPW PKS Jawa Timur dan dipimpin Ketua DPP PKS, Bagus Prasetyo Lelono.

Sekretaris DPD PKS Trenggalek, Edi Santoso, menjelaskan bahwa mereka sengaja menggelar Musda secara sederhana.

“Arahan dari Presiden PKS, Al Muzammil Yusuf, agar seluruh daerah menyesuaikan kondisi bangsa. Sederhana bukan berarti kurang khidmat, justru menjadi simbol kepedulian PKS terhadap situasi nasional,” jelasnya.

PKS memulai proses pemilihan ketua sejak Juni 2025 melalui sistem e-voting. Dari 300 suara kader, mereka memilih 20 nama, kemudian DPW menyaringnya menjadi delapan kandidat. Akhirnya, DPP PKS menetapkan Subadianto sebagai ketua berdasarkan suara terbanyak, rekam jejak, pengalaman di pemerintahan, serta faktor regenerasi kepemimpinan.(CIA)

Views: 37