TRENGGALEK, bioztv.id – Suasana berbeda terlihat di halaman Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Karangsoko, Kecamatan Trenggalek, Sabtu (17/8/2025) pagi. Di tengah aktivitas dapur yang biasanya ramai dengan kegiatan menyiapkan makanan bergizi gratis, kali ini para relawan, karyawan, hingga pengurus Yayasan Lumbung Boga Sakti kompak berdiri tegap. Mereka mengikuti upacara bendera untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Momen sederhana itu menghadirkan nuansa khidmat sekaligus hangat. Tidak hanya sekadar mengibarkan Merah Putih, upacara ini menjadi wujud nyata semangat nasionalisme yang tumbuh di tengah relawan sosial.
Kepala SPPG Karangsoko, Neo Ordikla, menyampaikan bahwa pelaksanaan upacara ini adalah bentuk penghormatan kepada para pahlawan bangsa.
“Pagi ini SPPG Karangsoko melaksanakan upacara peringatan kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80. Tujuannya agar semua relawan, walaupun sibuk bekerja di dapur, tetap bisa menghargai jasa pahlawan dan menghormati hari kemerdekaan. Seluruh pasukan upacara adalah relawan, staf, dan pengurus Yayasan Lumbung Boga Sakti,” jelas Neo.
Ia juga memberikan pesan khusus kepada para relawan yang selama ini mengabdikan diri untuk menyediakan makanan bergizi gratis bagi masyarakat.
“Tetap semangat. Yang terpenting, kita sudah beramal dengan melaksanakan kegiatan sosial ini. Semoga sukses selalu untuk relawan SPPG Karangsoko, Trenggalek,” tambahnya.
Nasionalisme dari Dapur MBG
Hal senada juga disampaikan Beni, asisten lapangan SPPG Karangsoko. Menurutnya, kegiatan upacara ini bukan hanya bentuk perayaan kemerdekaan, tetapi juga sarana membangun jiwa nasionalisme dari hal-hal sederhana.
“Hari ini seluruh relawan kami ajak memperingati HUT RI ke-80 dengan upacara bersama di dapur SPPG Karangsoko. Saya sangat mengapresiasi pengelola yang telah memberi kesempatan untuk belajar dan menumbuhkan nasionalisme, dimulai dari langkah kecil seperti ini,” ungkap Beni.
Di tengah berbagai cara masyarakat merayakan kemerdekaan, langkah SPPG Karangsoko menghadirkan makna yang lebih dalam. Bukan hanya tentang upacara, tetapi tentang menyatukan hati para relawan yang sehari-hari berjibaku menyediakan makanan bergizi gratis bagi yang membutuhkan.
Upacara di dapur SPPG ini menjadi simbol bahwa nasionalisme bisa tumbuh dari mana pun, termasuk dari ruang-ruang sederhana tempat orang-orang tulus mengabdi untuk sesama.(CIA)
Views: 51