Libur Sekolah, Pelajar Trenggalek Ramai Bikin SIM, Gagal di Tes Praktik Justru Jadi Cerita Seru

oleh
oleh

TRENGGALEK, bioztv.id – Momen libur sekolah dimanfaatkan banyak pelajar di Trenggalek untuk mengurus Surat Izin Mengemudi (SIM) baru. Kantor Satpas Polres Trenggalek mencatat lonjakan permohonan SIM hingga 70 persen. Namun, tidak sedikit pelajar harus menghadapi kenyataan gagal dalam tes praktik karena belum terbiasa dengan trek uji keterampilan berkendara yang baru.

Kasat Lantas Polres Trenggalek, AKP Sony Suhartanto, mengonfirmasi peningkatan signifikan pemohon SIM selama libur sekolah ini. Dalam sehari, rata-rata pemohon mencapai 45 hingga 50 orang, dengan mayoritas adalah pelajar SMA.

“Biasanya, di hari biasa kami hanya melayani sekitar 25 pemohon, tetapi di musim libur ini angkanya naik drastis menjadi 45 hingga 50 orang per hari,” ujar AKP Sony. Ia juga menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi ke SMA-SMA di wilayah Panggul dan Durenan, merespons keluhan tentang remaja yang kerap ugal-ugalan di jalan.

Sony menjelaskan, Polres Trenggalek tidak hanya membuka layanan permohonan SIM. Mereka juga menyediakan bank soal bagi pemohon yang ingin berlatih ujian teori. Bahkan, pelajar dan masyarakat bisa datang ke Satpas di luar jam dinas untuk belajar praktik berkendara dengan didampingi petugas. Ini menunjukkan komitmen Satlantas dalam membantu masyarakat meraih SIM dan meningkatkan keterampilan berkendara.

Meskipun begitu, membuat SIM bukan sekadar formalitas. Menurut Sony, setiap pemegang SIM wajib memahami pentingnya kompetensi berkendara, toleransi di jalan raya, dan kepatuhan terhadap aturan lalu lintas. Ia menekankan, sebagian besar kecelakaan bermula dari pelanggaran.

Di tengah antusiasme ini, Keysa Cinta, seorang pelajar kelas 3 SMA di Trenggalek, berbagi pengalamannya. Ini adalah kali pertama Keysa membuat SIM C, namun sayangnya ia harus merasakan kegagalan saat tes praktik.

“Tadi saat praktik saya gagal. Saya masih belum terbiasa dengan treknya, cukup sulit juga mengatur laju kendaraan. Tapi, saya akan mencoba lagi minggu depan, saat libur Sabtu,” ungkap Keysa sambil tersenyum optimis.

Meski gagal, Keysa tidak patah semangat. Ia mengaku soal teori justru lebih mudah dipelajari, apalagi banyak tutorial di media sosial dan YouTube yang sangat membantu. Semangat pantang menyerah Keysa mencerminkan tekad para pelajar di Trenggalek untuk mendapatkan SIM.

AKP Sony Suhartanto berharap, para pelajar yang mengikuti ujian SIM benar-benar memahami makna keselamatan di jalan. SIM bukan hanya sekadar surat izin, melainkan simbol kompetensi dan tanggung jawab dalam berkendara.

“Kami mengimbau, jangan hanya memegang SIM, tetapi tetap utamakan keselamatan, toleransi sesama pengguna jalan, dan patuhi aturan. Jangan sampai liburan justru berakhir menjadi musibah,” tegasnya. (CIA)

Views: 80