TRENGGALEK, bioztv.id – Pemerintah Kabupaten Trenggalek terus berupaya menekan angka pengangguran melalui pelatihan kerja berbasis kompetensi. Penutupan kegiatan pelatihan kerja tahun 2025 yang Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Perinaker) selenggarakan berlangsung meriah di Pendopo Manggala Praja Nugraha, Senin (7/7/2025).
Tak sekadar seremoni, para peserta langsung memamerkan keahlian mereka di hadapan pejabat daerah dan masyarakat.Berbagai keterampilan hasil pelatihan peserta peragakan, mulai dari tata boga dengan aneka sajian masakan khas, unjuk kebolehan rias pengantin, potong rambut, hingga peragaan busana hasil rancangan peserta jurusan tata busana. Kegiatan ini menjadi panggung pembuktian bahwa pelatihan tak hanya formalitas, tetapi bisa menghasilkan tenaga kerja terampil.
“Alhamdulillah, pelatihan berbasis kompetensi ini bisa berjalan baik. Ada lima jurusan tadi, mulai tata boga, tata rias, tata busana, pengelasan, hingga barbershop. Harapan kami mereka betul-betul bisa masuk ke dunia kerja, dan profesionalismenya harus kita kedepankan,” ujar Totok Rudijanto, Staf Ahli Bupati Trenggalek Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan.
Totok juga menegaskan pentingnya pengawasan pasca pelatihan. Menurutnya, keberhasilan program bukan hanya soal jumlah peserta yang lulus, tetapi bagaimana mereka bisa benar-benar bekerja sesuai bidang pelatihan.
“Kita harus pantau. Dia kerja di mana, kerja apa, apakah sesuai dengan pelatihan yang diterima. Tingkat keberhasilannya bisa kita ukur dari situ,” tegasnya.
100 Peserta, 100% Kompeten, Termasuk Peserta Difabel
Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Trenggalek, Heri Yulianto, menyebut pelatihan tahun ini sedikit berbeda. Selain 100 peserta dari lima jurusan, dua peserta difabel juga ikut serta di pelatihan tata rias dan menjahit, dan dinyatakan lulus 100 persen kompeten.
“Alhamdulillah, dengan ketekunan instruktur, mereka bisa mengikutinya sampai tuntas. Bahkan hasilnya sama baiknya dengan peserta lain. Ini yang membanggakan,” kata Heri.
Lebih lanjut, Heri menjelaskan seluruh peserta memperoleh dua sertifikat sekaligus, yakni dari Pemkab Trenggalek dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Sertifikat BNSP ini menjadi nilai tambah karena diakui secara nasional, bahkan bisa digunakan untuk bekerja di luar daerah hingga luar negeri.
Lulusan Dipantau Melalui Grup WhatsApp, Barbershop Jadi Bukti Nyata
Yang menarik, proses pembinaan tidak berhenti setelah pelatihan selesai. Dinas Perinaker Trenggalek secara khusus membuat grup WhatsApp untuk seluruh lulusan. Grup ini menjadi wadah komunikasi antara alumni pelatihan, para instruktur, dan dinas.
“Jadi, setelah pelatihan selesai, semuanya kita evaluasi. Kalau ada peserta yang menghadapi kendala atau butuh bantuan, mereka bisa langsung berdiskusi di situ, tetap terhubung dengan instruktur dan kami dari dinas,” terang Heri.
Bahkan, menurutnya, banyak barbershop yang kini menjamur di Trenggalek ternyata didirikan oleh para alumni pelatihan dasar kompetensi dari Dinas Perinaker.
“Banyak barbershop di Trenggalek itu pemiliknya alumni pelatihan Perinaker. Itu bukti kalau pelatihan ini benar-benar bermanfaat dan menghasilkan dampak nyata bagi warga,” tambahnya.
Tantangan Trenggalek: Belum Punya BLK Sendiri
Di balik sukses pelatihan ini, Heri juga mengungkapkan kendala krusial. Hingga kini, Trenggalek belum memiliki UPT BLK (Balai Latihan Kerja) mandiri. Akibatnya, pelatihan hanya bisa mengandalkan APBD kabupaten yang jumlahnya sangat terbatas.
“Kalau punya UPT BLK, Trenggalek bisa mengakses program dari pusat dan provinsi. Minimal kita tidak ketinggalan dari daerah lain. Sekarang, pelatihan saja harus bekerja sama dengan LPK dan SMK karena sarana prasarana kita terbatas,” keluh Heri.
Ke depan, pihaknya berharap pemerintah provinsi hingga pusat bisa merealisasikan UPT BLK di Trenggalek, agar program pelatihan kerja tidak hanya terbatas jumlahnya, tetapi bisa menyentuh lebih banyak warga dan berbagai sektor potensial sesuai kondisi lokal.
“Topografi Trenggalek ini khas. Pelatihan ke depan harus kita sesuaikan. Tidak hanya lima jurusan ini, tetapi bisa kita kembangkan lagi yang relevan dengan potensi daerah,” pungkas Heri.(CIA)
Views: 73

















