Kurang dari 24 Jam, 7 Pembuat Balon Petasan yang Meledak di Rumah Dokter Trenggalek Terciduk

oleh
oleh

TRENGGALEK, bioztv.id – Kurang dari 24 jam, 7 pelaku pembuat balon udara dan petasan yang meledak di rumah dokter spesialis di Trenggalek berhasil diringkus. Balon udara bermuatan mercon dengan daya ledak besar ini diketahui diterbangkan dari daerah Kranding, Desa Bendorejo, Kecamatan Pogalan, Trenggalek.

Insiden balon udara berisi petasan yang menghantam rumah dr. Rahmat Fajaruddin yang berada di Jalan I Gusti Ngurah Rai, akhirnya menemui titik terang. Ledakan petasan telah memorakporandakan dapur rumah dinas, merusak dua mesin cuci, dan memecahkan genteng serta atap asbes. Beruntung tidak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai Rp15 juta.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Trenggalek, AKP Eko Widiantoro, menyampaikan bahwa, setelah dilakukan penyelidikan mendalam, dalam waktu kurang dari sehari , jajaran satreskrim Polres Trenggalek berhasil mengungkap identitas dan keberadaan para pelaku. Tujuh orang telah ditetapkan sebagai tersangka, tiga di antaranya sudah dewasa, sementara empat lainnya masih di bawah umur.

 “ketujuh pelaku seluruhnya berasal dari Dusun Kranding, Desa Bendorejo, Kecamatan Pogalan,” jelas AKP Eko, Selasa (8/4/2025).

Menurutnya, para pelaku mempelajari pembuatan petasan secara otodidak. Petasan itu kemudian dipasang pada balon udara yang rencananya akan diterbangkan pada perayaan Lebaran Ketupat.

“Semua ini mereka rancang sendiri. Mereka buat balon, mereka isi petasan, dan mereka terbangkan. Sayangnya, balon itu tidak terbang sesuai harapan dan justru jatuh di permukiman warga hingga menyebabkan ledakan,” tambahnya.

Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, mulai dari sisa balon udara, kertas petasan, genteng pecah, potongan asbes, hingga mesin cuci yang rusak akibat ledakan. Para pelaku kini dijerat dengan Pasal 1 Ayat 1 Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951, dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.

AKP Eko menegaskan bahwa kasus ini menjadi peringatan serius akan bahaya tradisi menerbangkan balon udara dengan muatan petasan. Insiden ini kembali membuka mata banyak pihak bahwa tradisi yang tidak dikelola dengan bijak bisa berubah menjadi bencana.

“Alih-alih menjadi hiburan, ini justru jadi ancaman bagi keselamatan masyarakat,” tandasnya.(CIA)

Views: 1