Jalan Rusak Tak Diperbaiki Pemerintah, Warga Ngadimulyo Trenggalek Donasi Perbaiki Jalan

oleh
oleh

Trenggalek, bioztv.id – Di tengah menahan lapar dan dahaga saat menjalankan ibadah puasa Ramadan, warga Dukuh Patuk, Dusun Tanjung, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek, justru menunjukkan semangat gotong royong yang luar biasa.

Warga dari 3 RT secara swadaya memperbaiki jalan rusak sepanjang 1,5 kilometer yang sudah puluhan tahun terbengkalai. Perbaikan jalan dilakukan dari kawasan Kedunggari hingga Lapangan Voli Dukuh Patuk.

Proses perbaikan dilakukan dengan mengecor menggunakan beton. Yang menarik, seluruh biaya perbaikan berasal dari iuran sukarela warga di tiga RT (RT 2, 3, dan 4 RW 01). Dana yang terkumpul mencapai Rp10.450.000. Warga pun kompak bergotong royong, baik laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda, bahu-membahu mengecor jalan yang selama ini menjadi sumber keluhan mereka.

“Sudah 10 tahun jalan ini tidak pernah disentuh pemerintah. Kami sudah mengajukan permohonan berkali-kali, tapi tidak ada tindakan nyata. Akhirnya, kami memutuskan untuk bergerak sendiri,” ujar Karyanto, salah satu warga yang turut serta dalam aksi swadaya ini.

Menurut Karyanto, kondisi jalan yang rusak parah telah menyulitkan mobilitas warga, terutama saat musim hujan. Bahkan, akibat jalan rusak ini juga seringkali terjadi kecelakaan.

“Jalan ini sering menjadi berbatu dan licin. Anak-anak kesulitan berangkat sekolah, dan warga yang ingin beraktivitas ekonomi juga terganggu. Kami tidak bisa terus menunggu bantuan dari pemerintah,” tambahnya.

Arga, warga lainnya, menambahkan bahwa semangat gotong royong ini justru semakin kuat di bulan Ramadan.

“Meski sedang puasa, warga tetap antusias. Ini bukti bahwa kebersamaan dan kepedulian masih sangat kuat di antara kami. Kami berharap, dengan perbaikan ini, jalan ini bisa bertahan lama dan memudahkan aktivitas warga,” kata Arga.

Proses pengecoran dilakukan secara bergiliran oleh warga. Mereka membagi tugas, mulai dari menyiapkan material, mencampur beton, hingga mengecor jalan. Bahkan, para ibu ibu juga tampak semangat membantu proses ini.

Aksi swadaya ini pun mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Meski demikian, warga berharap pemerintah daerah bisa memberikan perhatian lebih terhadap pembangunan infrastruktur di pelosok.

“Kami tidak menuntut banyak, hanya ingin infrastruktur dasar seperti jalan yang layak. Semoga setelah ini, pemerintah bisa lebih peka terhadap kebutuhan warga,” harap Karyanto.

Dengan semangat gotong royong dan kepedulian yang tinggi, warga Ngadimulyo membuktikan bahwa keterbatasan bukan halangan untuk menciptakan perubahan. Aksi mereka menjadi inspirasi bagi banyak pihak, terutama di tengah bulan suci Ramadan yang penuh dengan nilai-nilai kebersamaan dan kepedulian sosial.

“Semoga aksi warga ini memberikan manfaat yang lebih baik bagi smeua pihak, baik bagi warga sekitar, maupun pemerintah,” pungkas Karyanto.(CIA)

Views: 4