TRENGGALEK, bioztv.id – Petahana Calon Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, yang akrab disapa Mas Ipin, menyampaikan komitmennya untuk menghadirkan sekolah inklusif di Trenggalek. Mulai tahun 2025, Mas Ipin berjanji akan menggratiskan biaya sekolah dan kebutuhan pendidikan untuk anak-anak difabel, termasuk anak-anak dari keluarga difabel.
Menurut Mas Ipin, sebelum cuti Pilkada kemarin, pihaknya telah menghitung jumlah siswa difabel di Trenggalek, mula dari tingkat PAUD hingga SMA. Semua hanya ada sekitar 524 anak. Selain itu, Mas Ipin juga telah mendata siswa yang orang tuanya difabel.
“Kami akan memastikan semua kebutuhan mereka, termasuk seragam dan transportasi, akan disubsidi atau bahkan digratiskan,” ujar Mas Ipin.
Langkah ini mencerminkan tekadnya untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih inklusif di Trenggalek. Menurutnya, berbagai biaya sekolah, yang sebagian besar sudah ditanggung melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), kini akan dilengkapi dengan bantuan tambahan untuk kebutuhan lainnya, seperti transportasi.
“Kami ingin memastikan bahwa keluarga difabel atau siswa difabel tidak perlu khawatir lagi soal biaya pendidikan sampai jenjang SMA. Lima tahun ke depan, sekolah dan kebutuhan mereka akan kami gratiskan,” tambahnya.
Selain pendidikan dasar hingga menengah, Mas Ipin juga mengupayakan akses pendidikan tinggi di Trenggalek, meski pengelolaannya berada di luar kewenangan pemerintah daerah. Pemkab Trenggalek telah menghibahkan lahan seluas 20 hektar kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) untuk membangun kampus di Trenggalek. Proses desain sedang berlangsung dan pembangunan akan dimulai tahun depan.
“Kami berharap adanya perguruan tinggi ini bisa membantu meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Trenggalek, sehingga akses pendidikan tinggi tidak hanya menjadi monopoli kota besar seperti Surabaya, Yogyakarta, atau Malang,” jelas Mas Ipin.
Dengan berbagai upaya ini, Mas Ipin berharap seluruh warga Trenggalek, khususnya anak-anak difabel, memiliki kesempatan yang sama untuk mengenyam pendidikan berkualitas.
“Kami ingin pendidikan setinggi mungkin bagi masyarakat Trenggalek. Jalur pendidikan alternatif juga akan kami siapkan, khususnya untuk teman-teman difabel,” tutupnya.(CIA)