TRENGGALEK, bioztv.id – Lurah Ngantru tak mau laksanakan sejumlah Proyek pengadan sarana prasarana (Sarpras) pada Tahun 2023. Paguyuban RT/RW Kelurahan Ngantru, Kecamatan Trenggalek, ngadu ke DPRD minta proyek bisa direaliasikan pada Tahun 2024 ini. Pasalnya, hingga bulan juli ini belum ada tanda tanda proyek akan dilaksanakan.
Ketua Paguyuban RT/RW Kelurahan Ngantru, Muji Hartanto mengatakan, mengingat kondisi sejumlah sarpras di kelurahan ngantru sudah rusak dan memprihatinkan, pihaknya meminta agar proyek yang sempat gagal pada Tahun 2023 lalu bisa dilaksanakan pada Tahun ini.
“Harapannya, Sarpras yang sudah dianggarkan untuk tahun 2024 ini bisa segera dilaksanakan,” ujar Muji Hartanto.
Muji menjelaskan bahwa proyek Sarpras yang tertunda ini meliputi berbagai kegiatan fisik seperti pavingisasi, saluran irigasi, dan lain sebagainya.
“Pada tahun 2023 ada 7 titik yang tidak dilaksanakan, yaitu di RT 10, RT 20, RT 23, RT 8, RT 7, RT 18 dan RT 16,” bebernya.
Sementara itu, Ketua Komisi 1 DPRD Trenggalek, Alwi Burhanudin, menyambut baik kedatangan paguyuban RT/RW kelurahan Ngantru yang menyampaikan aspirasinya. Para pihak yang berwenang terkait hal ini juga turut dihadirkan dalam hearing di kantor DPRD Trenggalek.
“Mereka mempertanyakan kelanjutan proyek Sarpras yang hingga Juli 2024 ini belum menunjukkan tanda-tanda akan dilaksanakan,” terangnya.
Alwi menjelaskan, sesuai pengakuan pihak Pemerintah Kelurahan Ngantru, Kecamatan Trengalek, alasan proyek Sarpras tahun 2023 tidak dilaksanakan karena dikhawatirkan berisiko hukum.
“Mekanisme pengadaannya dinilai berisiko. Namun, dari hasil hearing kali ini sudah ada titik temu, yaitu pengadaannya akan di handle oleh pemerintah Kecamatan Trenggalek,” jelasnya.
Paguyuban RT/RW Kelurahan Ngantru berharap dengan adanya hearing ini, proyek Sarpras Kelurahan Ngantru dapat segera terealisasi. Namun, saat diwawancarai, Ketua paguyuban justru bungkam terkait penyebab sebenarnya gagalnya proyek sarpras kelurahan Ngantru pada Tahun 2023 lalu.(CIA)
