TRENGGALEK, bioztv.id – Jadi sarana masyarakat berkolaborasi dan gotong royong, camat Munjungan dorong upacara adat longkangan menjadi warisan budaya tak benda di Kabupaten Trenggalek. Tradisi Longkangan ini rutin digelar setiap bulan selo dalam penanggalan jawa. Tradisi ini juga sebagai wujud syukur nelayan dan warga Munjungan.
Tradisi upacara adat longkangan di Kecamatan Munjungan ini sudah ada sejak 174 tahun lalu. Tradisi ini adalah bentuk kearifan lokal yang rutin digelar setiap tahun di Kecamatan Munjungan. Upacara adat ini sebagai bentuk syukur seluruh masyarakat di Kecamatan Munjungan, bukan hanya nelayan saja, juga tapi seluruh masyarakat. Saat upacara adat ini digelar, warga mengarak tumpeng agung dari kantor kecamatan Munjungan Menuju Panti Blado untuk dilarung. Sesampainya di pinggir pantai, kemudian tumpeng tersebut dibawa ke tengah laut menggunakan kapal nelayan.
Plt Camat Munjungan, Yusuf Widharto menyampaikan, mengigat upacara adat ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu, diharapkan adat budaya ini tetap dilestarukan dan kedepannya bisa mencatatkan sebagai warisan budaya tak benda. Dengan melestarikan budaya dan menjaga kearifan lokal seperti ini diharapkan bisa menjadi wadah masyarakat untuk berkolaborasi, dan gotong royong menuju Kecamatan Munjungan yang sumbut.
Sesuai harapan para nelayan dan masyarakat, Yusuf juga turut mendorong agar secepatnya potensi wisata Pantai Blado bisa segera dikelola dengan baik. Yusuf juga berharap pengelolaan Panti Bladi segera ada kejelasan, apakah akan dkelola pemerintah daerah, atau swakelola kecamatan. Â Sehingga kedepannya masyarakat bisa leluasa dan bisa lebih meningkatkan eksistensi pariwisata dari Pantai Blado ini.
Hits: 43