TRENGGALEK, bioztv.id – Festival jaranan ke-26 pada Tahun 2022 kembali digelar terbuka, Wakil Bupati Trenggalek sebut event ini turut mengungkit kenagkitan perekonomian masyarakat pasca pandemi Covid-19. Pasalnya, dampak dari festival ini banyak pedagang dan pelaku usaha lain yang bisa terlibat. Sehingga perputaran ekonomi bisa berjalan.
Berdasrakan keterangan wakil bupati Trenggalek, Festival jaranan ke-26 yang digelar sejak 10 hingga 12 Agustrus ini diikuti oleh 18 peserta lokal Trenggalek. Festival ini digelar di alun alun Trenggalek mulai pukul 19.00 WIB hingga selesai. Dari seluruh peserta terdiri dari 8 peserta kategori Turonggo Yakso, dan 10 peserta lainnya kategori non Turonggo Yakso. Mereka akan memperebutkan 6 gelar sebagai penyaji terbaik dari masing-masing kategori.
Lebih lanjut wakil bupati Trenggalek, Syah Mohamad Natanegara menyampaikan, ia turut bersyukur tahun ini kembali bisa menggelar jaranan secara Off line atau terbuka. Pasalnya, selama 2 tahun lalu, kegiatan ini tidak bisa digelar secara terbuka. Sehingga hal Ini bisa turut mengungkit perekonomian, minimal yang ada disekitar alun alun Trenggalek. Ia juga berharap kondisi ini bisa turut membawa kebangkita perekonomian di Trenggalek. Mengingat saat ini peserta festival hanya dari dalam kota saja, kedepannya ia juga berharap bisa lebih luas lagi, minimal skala nasional.
Seperti diberitakan sebelumnya, Festival jaranan ini menjadi ajang kompetisi tahunan bagi seniman jaranan Turonggo Yakso maupun jaranan Senterewe. Disini, masing-masing kelompok akan bertanding untuk menampilkan kreasi dan kepiawaian dalam menari jaranan. Untuk peserta pada Festival Jaranan ke 26 ini sejumlah 18 peserta. Karena festival ini dilakukan selama 3 hari, maka dalam sekali pertunjukan ada 6 grup jaranan yang tampil.