Misi Kemanusiaan Subadianto: Angkat Derajat Pengobatan Islami dan Tradisional di Trenggalek

oleh
oleh

TRENGGALEK, bioztv.id – Di tengah dinamika politik yang sering hanya berkutat pada perebutan kekuasaan, seorang politisi PKS di Trenggalek memilih jalur berbeda. Subadianto, Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Trenggalek, menjadikan edukasi kesehatan sebagai wujud nyata pengabdian. Ia konsisten mengampanyekan kesehatan holistik dengan memadukan pengobatan Islami dan tradisional.

Langkahnya tidak biasa, namun memiliki misi jelas: menjembatani kesenjangan pengetahuan masyarakat, khususnya di pedesaan, tentang alternatif pengobatan yang aman, bermanfaat, dan tetap sejalan dengan nilai-nilai Islam.

Edukasi Kesehatan Lewat Media Modern

Subadianto tidak berhenti hanya berorasi di podium. Ia memanfaatkan podcast, siaran radio, hingga forum-forum kesehatan untuk menyapa masyarakat lebih luas. Dengan pendekatan itu, ia berharap pesan kesehatan Islami lebih mudah dipahami dan diterima.

“Banyak masyarakat yang belum tahu terkait pengobatan tradisional dan Islami. Maka kami berinisiatif mengedukasi masyarakat dengan prinsip-prinsip Islam,” ujar Subadianto, yang juga berprofesi sebagai terapis kesehatan tradisional.

Menurutnya, Islam mengajarkan prinsip hidup yang menyeluruh, termasuk cara menjaga kesehatan fisik sekaligus spiritual.

Kampanye Kesehatan Menjangkau Desa hingga Kota

Subadianto rutin melakukan siaran langsung di tiga stasiun radio: Radio Boss FM Trenggalek, Radio Megantara Bandung, dan Radio Duta FM. Ia membuka ruang interaktif agar masyarakat bisa bertanya langsung soal kesehatan fisik, sosial, maupun spiritual.

“Alhamdulillah responsnya baik. Banyak yang memberi apresiasi,” kata Subadianto sambil tersenyum. “Semoga apresiasi ini mendorong kami lebih baik lagi dalam memberikan wawasan dan edukasi terkait kesehatan Islami.”

Kampanye kesehatan ini berhasil menarik minat publik. Sebab, Subadianto tidak hanya menyampaikan teori, tetapi juga menghadirkan contoh nyata. Ia menggabungkan pengobatan Islami seperti ruqyah, bekam, fashdu, dan gurah dengan pengobatan tradisional, antara lain sangkal putung, refleksi, akupunktur, dan pijat tradisional.

“Istilahnya sangkal putung. Banyak orang meragukan. Tapi setelah kami jelaskan dan masyarakat merasakan manfaatnya, sekarang sangkal putung juga menjadi pilihan pengobatan, khususnya untuk masalah kesehatan tulang,” jelasnya.

Rumah Terapi Sehat Anak Bangsa, Wadah Pengabdian

Untuk memperkuat kiprahnya, Subadianto mendirikan Rumah Terapi Sehat Anak Bangsa di Desa Nglongsor, Kecamatan Tugu, Trenggalek. Tempat ini berfungsi sebagai pusat layanan kesehatan Islami dan tradisional, sekaligus ruang edukasi bagi masyarakat.

“Semua keluhan dan pertanyaan akan kami jawab dengan cara yang edukatif,” tegasnya. “Kami tidak hanya memberikan layanan terapi, tetapi juga menyertakan edukasi kesehatan.”

Rumah terapi tersebut menyediakan berbagai layanan, mulai dari ruqyah, bekam, akupunktur, pijat tradisional, hingga bakti sosial kesehatan bagi warga yang membutuhkan.

Politik dan Kesehatan Bisa Berjalan Beriringan

Subadianto membuktikan bahwa seorang politisi bisa berperan lebih dari sekadar perebut kursi kekuasaan. Ia menunjukkan bahwa politik dan pengabdian sosial bisa saling melengkapi. Melalui edukasi kesehatan Islami dan tradisional, ia berupaya meningkatkan literasi kesehatan masyarakat Trenggalek.

“Kalau ingin konsultasi bisa langsung menghubungi saya di nomor 082 140 665 819,” tandasnya.

Dengan segala upayanya, Subadianto mengikis stigma, menjembatani pengetahuan, sekaligus menegaskan bahwa pemimpin sejati adalah mereka yang melayani, mengedukasi, dan menyehatkan masyarakat.(CIA)

Views: 104