Meski Biaya Haji Nasional Turun, Jemaah Trenggalek Bayar Pelunasan Sekitar Rp33 Jutaan

oleh
oleh

TRENGGALEK, bioztv.id – Penurunan biaya haji secara nasional belum sepenuhnya meringankan beban calon jemaah haji di Kabupaten Trenggalek. Meski pemerintah pusat menurunkan ongkos haji, calon jemaah di Jawa Timur, khususnya Trenggalek masih harus menyiapkan dana pelunasan sekitar Rp33 juta lebih.

Kepala Kantor Kementerian Haji dan Umrah Kabupaten Trenggalek, Subkan Hamzah, menjelaskan bahwa Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) untuk Embarkasi Surabaya masih berada di angka Rp60.645.422.

“Pemerintah memang menurunkan biaya haji secara nasional. Namun, untuk Jawa Timur, BPIH masih tercatat di angka Rp60,6 juta,” ujar Subkan.

Rincian Pelunasan: Jemaah Bayar Rp33,9 Juta

Subkan memaparkan secara rinci skema perhitungan biaya yang harus calon jemaah lunasi. Setelah jemaah membayar setoran awal Rp25 juta saat pendaftaran, sisa biaya awal mencapai Rp35.645.422.

Dana manfaat yang tersimpan di bank kemudian mengurangi beban tersebut.

“Rata-rata dana manfaat mengurangi biaya sekitar Rp2,6 juta. Dengan begitu, sisa pelunasan bersih yang harus jemaah bayarkan berada di kisaran Rp33,9 juta,” jelasnya.

Ia menambahkan, nominal pelunasan setiap jemaah bisa berbeda-beda. Lama masa tunggu dan besaran dana manfaat masing-masing jemaah sangat memengaruhi total pembayaran.

Penurunan Tipis, Antrean Haji Maju Signifikan

Subkan mengakui bahwa penurunan BPIH tahun ini bagi jemaah Jawa Timur tergolong tipis, hanya sekitar Rp300 ribu. Penurunan tersebut belum memberikan dampak signifikan terhadap beban biaya jemaah.

Namun, Subkan menyampaikan kabar positif dari sisi antrean keberangkatan. Masa tunggu haji di Trenggalek kini menunjukkan perbaikan signifikan.

“Antrean haji Trenggalek saat ini berada di kisaran 27 sampai 28 tahun. Setelah kami evaluasi, antrean ini sudah maju sekitar 6 hingga 7 tahun dibandingkan perhitungan sebelumnya,” ungkapnya.

Jemaah Cadangan Jalani Tes Kesehatan

Menyusul progres pelunasan yang baru mencapai 50 persen, Kemenag Trenggalek mulai mengaktifkan 217 jemaah cadangan untuk musim haji 2026. Pada Jumat (19/12/2025), Kemenag langsung mengirim data mereka ke Dinas Kesehatan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan awal.

Kemenag mengambil langkah ini sebagai antisipasi jika jemaah reguler gagal melunasi biaya atau tidak lolos syarat istithaah kesehatan.

“Jemaah cadangan harus siap dalam segala kondisi: siap berangkat kapan saja, siap jika akhirnya tidak berangkat, dan siap berangkat dengan siapa pun,” tegas Subkan.

Pelunasan Masih Tertahan di Angka 50 Persen

Hingga pertengahan Desember 2025, dari 491 calon jemaah haji Trenggalek, tim medis menyatakan 271 orang lolos syarat kesehatan, dan 205 jemaah telah menuntaskan pelunasan.

Subkan menegaskan bahwa pemerintah pusat sengaja memperketat syarat kesehatan atas arahan Menteri Agama. Kebijakan ini bertujuan menjaga keselamatan jemaah sekaligus menjamin kelancaran ibadah selama di Tanah Suci.

“Kami mengimbau jemaah yang sudah lolos kesehatan untuk segera memanfaatkan sisa waktu minggu depan agar menyelesaikan pelunasan,” pungkasnya.(CIA)

Views: 40