Tambal Sulam Jalan Rusak Trenggalek Dihujat Netizen, Wabup Janjikan Utang untuk Perbaikan

oleh
oleh

TRENGGALEK, bioztv.id – Warga Trenggalek terus melontarkan kritik keras terhadap kondisi jalan rusak dan perbaikan tambal sulam yang tak kunjung tuntas. Gelombang hujatan netizen membanjiri media sosial dan mendorong seluruh fraksi DPRD Kabupaten Trenggalek menekan pemerintah agar bertindak lebih konkret.

Fraksi Fraksi DPRD juga meminta pemerintah daerah mempercepat perbaikan infrastruktur, bukan hanya melakukan perbaikan sementara. Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhammad Natanegara (Mas Syah), mengakui pemerintah kesulitan memperbaiki jalan secara menyeluruh karena keterbatasan anggaran. Pemkab juga menunda rencana pinjaman daerah senilai Rp106 miliar yang semula mereka harapkan bisa mempercepat pembangunan infrastruktur.

“Hampir semua fraksi menyoroti persoalan infrastruktur. Kami akhirnya harus menunda kebijakan infrastruktur perubahan tahun ini ke tahun depan,” kata Syah dalam rapat paripurna, Jumat (10/10/2025).

Pemkab Pilih Tambal Sulam sebagai Solusi Darurat

Syah mengakui netizen ramai menghujat kondisi jalan. Namun, ia menegaskan Pemkab hanya punya satu cara jangka pendek: melakukan perbaikan tambal sulam untuk menjaga mobilitas warga.

“Netizen memang banyak menghujat kebijakan tambal sulam. Tapi sementara ini hanya itu solusi darurat agar mobilitas masyarakat tidak lumpuh,” ujarnya.

Syah menambahkan, pemerintah pusat telah memangkas dana transfer ke Trenggalek sebesar Rp120 miliar. Ia menyebut kebijakan nasional menjadi penyebab utama, bukan kinerja daerah.

DPRD Ungkap Penyebab Anggaran Menyusut Drastis

Ketua DPRD Trenggalek, Doding Rahmadi, membeberkan secara rinci alasan anggaran menyusut drastis. Pemerintah pusat memangkas dana bagi hasil Rp47 miliar, mengurangi dana desa Rp24 miliar, dan mengalihkan DAU Rp43 miliar untuk membayar gaji PPPK. Pemerintah juga tidak menyalurkan penerimaan cukai tahun ini.

“Total pengurangan mencapai Rp153 miliar. Tapi pusat memberi tambahan Rp33 miliar dari tunjangan profesi guru dan DAK infrastruktur. Jadi, penurunan bersihnya Rp120 miliar,” jelas Doding.

Ia menambahkan, pemerintah pusat akhirnya memberikan tambahan DAK jalan Rp19 miliar setelah bupati melobi kementerian.

“Setelah tambahan itu, defisit kita tetap sekitar Rp120 miliar. Kami akan membahasnya lebih dalam di komisi dan Banggar,” ujarnya.

Pemkab Janjikan Percepatan Perbaikan Lewat Pinjaman 2026

Pemerintah daerah berjanji merealisasikan pinjaman Rp106 miliar pada 2026 untuk mempercepat perbaikan jalan. Selain itu, mereka juga akan meningkatkan PAD tanpa membebani masyarakat.

“Kalau tanpa pinjaman, APBD kita hanya Rp1,8 triliun. Dengan pinjaman, kita bisa capai Rp1,9 triliun,” kata Doding. “Yang penting, kami tidak akan memangkas program kerakyatan. Kami akan fokus menghemat anggaran birokrasi.”

Pemerintah Didesak Jawab Hujatan Publik dengan Aksi Nyata

Warga menyoroti lambannya perbaikan jalan melalui media sosial, sementara DPRD dan pemerintah berusaha menyiapkan skema pembiayaan. Kondisi ini menjadi ujian besar bagi Pemkab Trenggalek. Pemerintah harus merespons tekanan publik dengan transparansi anggaran dan realisasi proyek nyata agar masyarakat kembali percaya.(CIA)

Views: 43