TRENGGALEK, bioztv.id – Satgas Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Kabupaten Trenggalek ralat pernyataan. Sebelumnya Satgas ungkap dari 23 dapur MBG ada 8 yang belum memiliki sertifikat higienis. Faktanya, hingga saat ini belum ada satupun Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).
Situasi ini membuat Satgas Percepatan MBG Trenggalek bergerak cepat. Pemerintah menegaskan semua pengelola dapur harus menyelesaikan proses sertifikasi sebelum akhir Oktober 2025.
“Trenggalek belum memiliki SLHS di semua dapur. Kami sudah menerima edaran dari Kementerian Kesehatan untuk mempercepat proses sertifikasi. Target kami, semua dapur harus selesai pada akhir Oktober ini,” tegas Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Trenggalek, Saeroni, Selasa (7/10/2025).
23 Dapur Beroperasi Tanpa Sertifikat, Satgas Awasi Ketat
Dari total 60 SPPG, sebanyak 23 dapur sudah menyalurkan makanan bergizi ke sekolah-sekolah. Namun seluruhnya masih beroperasi tanpa sertifikat higienitas resmi.
Saeroni menyebut sebagian besar pengelola dapur sudah mengikuti pelatihan keamanan pangan sebagai langkah awal menuju sertifikasi.
“Sebanyak 15 SPPG sudah mengikuti pelatihan keamanan pangan, dan delapan lainnya segera menyusul,” ujar Saeroni.
Pemerintah daerah terus memantau seluruh dapur agar tetap menjaga standar kebersihan selama proses sertifikasi berlangsung.
“Kami tetap mengawasi dengan ketat agar higienitas dan keamanan makanan tetap terjaga,” tambahnya.
Pemkab Tegaskan Sanksi: Dapur Tanpa SLHS Terancam Dihentikan
Bupati Trenggalek mengeluarkan Surat Edaran Nomor 1813 Tahun 2025 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program MBG. Aturan ini mewajibkan setiap SPPG memenuhi standar gizi, higienitas, dan sanitasi sesuai pedoman Badan Gizi Nasional (BGN).
Selain itu, setiap penyedia makanan bergizi wajib membuka saluran pengaduan publik.
“Jika pelaksanaan tidak sesuai ketentuan, Satgas akan mengusulkan kepada BGN untuk menghentikan sementara atau bahkan secara permanen kegiatan SPPG yang melanggar,” tegas Saeroni.
Satgas Perketat Monitoring di Lapangan
Satgas MBG Kabupaten Trenggalek terus melakukan monitoring dan evaluasi di seluruh wilayah. Tim juga menindaklanjuti berbagai laporan masyarakat, termasuk laporan di Kecamatan Gandusari.
“Kami sudah menindaklanjuti semua aduan dan memperbaiki pelaksanaan di lapangan,” ungkap Saeroni.
Pemerintah kini berpacu dengan waktu untuk memastikan semua dapur MBG memenuhi standar higienitas dan keamanan pangan sebelum tenggat waktu berakhir.
“Kami ingin semua berjalan sesuai standar. Program ini menyangkut gizi anak-anak, jadi kami tidak boleh main-main,” tutup Saeroni.(CIA)
Views: 48