TRENGGALEK, bioztv.id – Tradisi jamasan pusaka menjelang Hari Jadi ke-831 Kabupaten Trenggalek kembali berlangsung khidmat. Namun, Bupati Mochamad Nur Arifin alias Mas Ipin menegaskan bahwa makna pusaka tidak berhenti pada benda-benda bersejarah yang dijamas, melainkan terletak pada kerukunan masyarakat.
Menurutnya, pusaka sejati sebuah daerah bukanlah tombak, payung kebesaran, atau pataka, melainkan rasa persatuan yang hidup di tengah rakyat.
“Kalau pusakanya kabupaten itu rukunnya masyarakat. Kita harus selalu menjaga dan membersihkan kerukunan itu agar terus bersama. Bagi yang memegang jabatan, pusakanya adalah amanah dan kepercayaan masyarakat. Amanah itu kuncinya iman, dan iman itu naik turun, maka harus sering-sering kita bersihkan,” tegas Mas Ipin, Jumat (29/8/2025).
Tradisi jamasan, lanjutnya, bukan hanya prosesi budaya. Saat pusaka dibersihkan lalu diarak, sesungguhnya ada pesan moral yang ditunjukkan kepada rakyat.
“Mengarak pusaka artinya memperlihatkan kembali amanah itu kepada masyarakat. Tentu tidak mudah, apalagi hari-hari ini bangsa kita sedang diuji. Semoga kita bisa mengambil pelajaran agar hidup lebih makmur dan tenteram,” ujarnya.
Mengusung Filosofi “Neng, Ning, Nang”
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Hari Jadi Trenggalek tahun ini mengusung tema “Neng, Ning, Nang”. Mas Ipin menjelaskan, filosofi itu menggambarkan perjalanan hidup manusia dari lahir hingga memahami tujuan hidup.
“Setiap orang yang lahir berarti sudah jumeneng, sudah tercipta. Harapannya, bisa mencapai hening dan wening sehingga akhirnya ketemu wenang, ketemu menang. Ini sebenarnya konsep Sangkan Paraning Dumadi, tentang dari mana kita berasal, untuk apa hidup, dan ke mana kita akan kembali,” jelasnya.
Pada prosesi jamasan tahun ini, pusaka dibagi menjadi dua segmen, yaitu pusaka kabupaten dan pusaka bupati. Sebelum dikirab, pusaka disemayamkan di dua lokasi penting, yakni Kamulan—tempat ditemukannya Prasasti Kamulan, dan Karangrejo—lokasi Prasasti Kampak peninggalan era Empu Sendok.
Selain itu, gamelan di Pendopo Kabupaten kini resmi bernama Nyai Sakanti, yang diharapkan menambah sisi harmoni dalam tradisi.
Daftar Pusaka yang Dijamas
Beberapa pusaka yang menjalani prosesi jamasan pada Hari Jadi ke-831 Trenggalek antara lain:
- Tombak Kyai Wignyo Murti;
- Songsong Hayom Sih;
- Tombak Kyai Korowelang 1;
- Tombak Kyai Korowelang 2;
- Tombak Kyai Korowelang 3;
- Tombak Kyai Korowelang 4;
- Tombak Biring Kamulan 1;
- Tombak Biring Kamulan 2;
- Pataka Parasamya Praja Nugraha;
- Pataka Jwalita Praja Karana;
- Songsong Tunggul Naga;
- Songsong Tunggul Praja;
- Pataka Prasasti Kamulan; dan
- Ageman & Pusaka Bupati.
Jika ditarik benang merah, pesan utama dari jamasan pusaka Trenggalek tahun ini adalah tentang membangun kesadaran kolektif. Kerukunan dianggap sebagai pusaka paling berharga yang harus kita wariskan lintas generasi.
Mas Ipin menutup pesannya dengan ajakan reflektif. “Mari kita jaga kerukunan sebagai pusaka utama Trenggalek. Sebab tanpa itu, benda-benda pusaka hanya akan menjadi simbol kosong,” pungkasnya.(CIA)
Views: 35

















