Tak Terurus, Lubang Tambang di Trenggalek Telan Korban Jiwa, Bocah 8 Tahun Tewas Tenggelam

oleh
oleh

TRENGGALEK, bioztv.id – Tragedi bekas tambang galian C di Kabupaten Trenggalek telan korban jiwa. Seorang bocah laki-laki berusia delapan tahun ditemukan tewas tenggelam setelah bermain di kubangan air bekas galian tambang di Desa Ngentrong, Kecamatan Karangan, Selasa (24/6/2025) sore.

Korban, berinisial F, awalnya bermain bersama empat temannya di area tersebut. Tanpa pengawasan orang dewasa, mereka berenang di kubangan yang terbentuk akibat aktivitas tambang yang sudah lama ditinggalkan. Tanpa disadari, kedalaman air dan kondisi kubangan justru membahayakan.

“Kemarin itu ada lima anak di lokasi. Satu anak mandi tiga kali terjun, yang ketiga langsung tenggelam. Temannya sempat coba menolong, tapi ndak kuat. Akhirnya lari cari bantuan ke warga,” ungkap Kepala Desa Ngentrong, Nurhadi Sofwan saat ditemui, Rabu (25/6/2025).

Setelah dilakukan pencarian oleh warga sekitar, tubuh korban akhirnya ditemukan. Sayangnya, proses pertolongan yang terlambat membuat nyawa bocah malang itu tak tertolong. Korban langsung dibawa ke rumah orang tuanya dan kemudian ke RSUD dr. Soedomo Trenggalek.

“Saya ikut mengantarkan korban ke rumah sakit bersama ibunya dan kakeknya. Tapi begitu sampai di rumah sakit, sudah dinyatakan meninggal dunia,” tambah Nurhadi.

Humas RSUD dr. Soedomo Trenggalek, Sujiono, membenarkan peristiwa tersebut. Korban tiba di Instalasi Gawat Darurat dalam kondisi Death On Arrival (DOA). Hasil pemeriksaan visum luar tidak ditemukan tanda kekerasan, hanya lebam mayat alami akibat proses kematian tenggelam.

“Sekitar pukul 16.10 WIB jenazah masuk ke IGD, sudah meninggal dunia. Setelah diperiksa, jenazah dibawa pulang oleh keluarga sekitar pukul 16.30 WIB,” jelas Sujiono.

Pihak keluarga korban sendiri menerima kejadian ini sebagai musibah. Ayah korban yang bekerja di Kalimantan pun sudah dihubungi dan menyatakan pasrah atas peristiwa tersebut.

“Kemarin ayah korban sudah video call, menyatakan ikhlas. Kita semua anggap ini musibah,” tutup Nurhadi.

Peristiwa ini seharusnya menjadi alarm bagi pemerintah daerah untuk segera mengevaluasi keberadaan kubangan bekas tambang di wilayah Trenggalek. Jika dibiarkan tanpa pengamanan, lubang-lubang tersebut berpotensi kembali memakan korban jiwa, apalagi lokasi-lokasi itu masih berada dekat permukiman warga.(CIA)

Views: 6