TRENGGALEK, bioztv.id – Bencana tanah longsor kembali menghantam perbukitan Trenggalek. Kali ini, Dusun Kedungdowo, Desa Bendoagung, Kecamatan Kampak menjadi saksi bisu bencana longsor Rabu (11/6/2025) pagi. Satu rumah warga rusak parah dan menyebabkan tiga kepala keluarga (KK) harus mengungsi.
Hujan deras tanpa henti yang mengguyur wilayah Kampak sejak Selasa (10/6/2025) sore hingga dini hari memicu peristiwa ini. Guyuran air membuat tebing di sekitar pemukiman bergerak, hingga akhirnya material longsor menerjang pada pukul 08.30 WIB.
Longsoran tanah, batu, dan pepohonan besar menimpa dapur rumah Supriyono (80), seorang pensiunan. Dapur rumahnya ambruk, dan dinding rumah pun mengalami kerusakan signifikan.
“Sejak pagi tanahnya terus bergerak. Tebing yang longsor juga menutup aliran sungai kecil di sini, jadi airnya meluber ke jalan dan halaman rumah warga,” ungkap Imam Safi’i, warga Dusun Kedungdowo, Rabu siang.
Kondisi tersebut membuat warga panik. Aliran air yang tertahan oleh material longsor memicu kekhawatiran akan terjadinya longsor susulan yang lebih besar.
“Ini yang kami khawatirkan, karena pergerakan tanahnya belum berhenti sampai sekarang,” tambah Imam.
Hingga berita ini diturunkan, tiga KK telah mengungsi ke rumah kerabat dan tetangga terdekat: Supriyono, Suratmi, dan Saila. Meskipun dua rumah lainnya belum rusak, lokasi mereka berada di jalur rawan longsor, memaksa mereka untuk evakuasi demi keselamatan.
Warga setempat, bersama Babinsa, Bhabinkamtibmas, perangkat desa, serta Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD, segera bergerak cepat. Mereka mengevakuasi barang-barang berharga milik korban ke tempat yang lebih aman.
“Untuk sementara, pembersihan material longsor baru bisa dilanjutkan besok pagi. Kondisi tanah masih bergerak dan sangat berisiko,” jelas Imam.
Kerugian akibat bencana ini diperkirakan mencapai Rp 50 juta. Pemerintah desa bersama petugas TNI-Polri dan BPBD telah melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mempercepat penanganan.
Pihak berwenang mengimbau warga yang tinggal di lereng tebing agar tetap waspada. Wilayah Kampak masih dalam musim penghujan dengan intensitas sedang hingga tinggi, meningkatkan risiko bencana serupa.
“Tadi petugas yang datang ke lokasi juga meminta warga, khususnya yang rumahnya dekat tebing atau aliran sungai kecil, untuk lebih waspada,” pungkas Imam Safi’i.(CIA)
Views: 101

















