TRENGGALEK, bioztv.id – Pemerintah Kabupaten Trenggalek kembali menaikkan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor parkir pada 2025. Tahun ini, target parkir naik menjadi Rp 5,6 miliar, setelah tahun lalu melampaui target Rp 4,6 miliar dan mencapai lebih dari Rp 5 miliar.
Meksi tahun sebelumnya mampu melampaui target PAD,Namun, Dinas Perhubungan (Dishub) Trenggalek mengakui masih banyak tantangan. Beberapa diantaranya terkait keteraturan pembayaran pajak kendaraan dan optimalisasi penarikan retribusi parkir dari kendaraan luar daerah.
Plt Kepala Dinas Perhubungan Trenggalek, Agus Dwi Karyanto, menyebutkan bahwa capaian PAD parkir pada 2024 mencapai 109,78 persen dari target. Capaian ini menjadi dasar kenaikan target tahun ini.
“Target parkir kita tahun 2024 sebesar Rp 4,6 miliar, dan terealisasi lebih dari Rp 5 miliar. Karena itu, target PAD parkir 2025 naik sekitar Rp 1 miliar menjadi Rp 5,6 miliar. Kami berharap target ini tercapai,” ujar Agus saat dikonfirmasi Senin (19/5/2025).
Meskipun demikian, Agus mengakui masih ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan agar target tersebut realistis. Salah satunya adalah kesadaran masyarakat dalam membayar pajak kendaraan yang belum merata.
“Kami terus menggiatkan sosialisasi tertib pajak kendaraan. Jika pajak kendaraan dibayar tepat waktu, retribusi parkir juga bisa maksimal,” jelasnya.
Selain itu, Dishub Trenggalek juga menertibkan retribusi terhadap kendaraan luar daerah yang parkir di wilayah Trenggalek. Potensi retribusi dari kendaraan luar daerah selama ini belum tergali maksimal.
“Retribusi untuk kendaraan luar daerah juga harus kita tertibkan. Ini merupakan bagian penting untuk optimalisasi PAD,” tegas Agus.
Strategi lain yang mulai berjalan adalah pemberdayaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk melayani pembayaran pajak kendaraan bermotor. Namun, Agus mengakui upaya ini belum optimal.
“Kami terus berkoordinasi dengan Samsat. BUMDes mulai dilibatkan sebagai tempat pembayaran pajak kendaraan, meskipun saat ini belum berjalan maksimal. Tetapi, insyaallah ini akan mulai berjalan,” katanya.
Agus berharap, jika seluruh BUMDes di desa-desa mampu melayani pembayaran pajak kendaraan, potensi PAD dari sektor parkir akan meningkat signifikan.
Upaya intensif pengawasan dan pendataan parkir menjadi salah satu program utama tahun ini. Program ini bertujuan untuk menutup celah kebocoran pendapatan.
“Kami terus berupaya mengevaluasi titik-titik parkir yang perlu dimaksimalkan,” tandas Agus.(CIA)
Views: 80