Ketua KONI Trenggalek Mundur Sebelum Genap 2 Tahun, Musorkablub Masih Menunggu Kepastian

oleh
oleh

TRENGGALEK, bioztv.id – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Trenggalek kini menghadapi kekosongan pimpinan definitif. Ketua Umum KONI, Nurhadi, resmi mengundurkan diri pada 1 Agustus 2025, padahal masa jabatannya masih panjang hingga Maret 2028. Ironisnya, KONI Trenggalek belum memastikan kapan menggelar Musyawarah Olahraga Kabupaten Luar Biasa (Musorkablub) untuk mencari pengganti.

Wakil Ketua I KONI Trenggalek sekaligus Plt Ketua, Adit Suparno, menjelaskan bahwa Nurhadi mundur sesuai mekanisme. KONI Trenggalek sudah mengirim surat resmi lengkap dengan berita acara ke KONI Jawa Timur.

“KONI Jatim sudah menerima surat tersebut dan mengapresiasi karena tidak ada pelanggaran. Jadi murni faktor pribadi,” jelas Adit, Selasa (9/9/2025).

Faktor Usia dan Kesehatan Jadi Alasan Mundur

Adit menyebut tiga alasan utama yang membuat Nurhadi mundur. Pertama, usianya sudah mencapai 75–76 tahun. Kedua, kondisi kesehatannya terganggu cedera lutut akibat latihan tenis yang belum pulih. Ketiga, keterbatasan itu membuatnya tidak bisa lagi menjalankan tugas secara optimal.

“Beliau sudah lama menyampaikan keluhan ini. Jadi, beliau memutuskan mundur agar roda organisasi tetap berjalan maksimal,” imbuhnya.

Meskipun Nurhadi sudah menyerahkan surat pengunduran diri, KONI Trenggalek belum menunjuk pengganti definitif. KONI Jawa Timur menyarankan agar KONI Trenggalek menunggu pencairan dana hibah dari Perubahan APBD 2025 sebelum menerbitkan SK baru.

“Untuk sementara, wakil ketua 1 menjabat Plt Ketua KONI Trenggalek. Tapi kita belum bisa memastikan kapan Musorkablub digelar, karena masih menunggu keputusan provinsi,” terang Adit.

Aktivitas Cabor Tetap Berjalan Meski Menunggu Anggaran

Adit memastikan pengunduran diri ketua tidak menghentikan aktivitas cabang olahraga (cabor). Organisasi tetap menjalankan surat-menyurat, meski banyak program cabor menunggu pencairan hibah yang diprediksi cair pada November–Desember 2025.

“Cabor tetap jalan, hanya saja banyak kegiatan menunggu turunnya anggaran hibah. Jadi sementara kita jalankan sesuai kondisi,” tambahnya.

Meski KONI Trenggalek berusaha menenangkan publik olahraga, kenyataannya masa transisi tanpa Musorkablub berpotensi menimbulkan stagnasi. Dengan masa jabatan yang seharusnya berakhir 2028, publik menilai pengunduran diri Nurhadi menjadi ujian serius bagi tata kelola olahraga di daerah. (CIA)

Views: 72