Sedot Anggaran 60 M, Program Makan Gratis di Trenggalek Belum Masuk APBD 2025

oleh
oleh

Trenggalek, bioztv.id – Program makan bergizi yang diharapkan dapat menjadi solusi pengentasan kemiskinan belum masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Trenggalek 2025. Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin atau Mas Ipin, menjelaskan bahwa hal ini disebabkan petunjuk teknis (juknis) program tersebut belum diterbitkan.

Usai menjalani cuti Pilkada selama dua bulan, Mas Ipin langsung menggelar rapat koordinasi penanganan kemiskinan di Trenggalek. Dalam rapat tersebut, ia menyampaikan bahwa angka kemiskinan ekstrem di Trenggalek telah berhasil ditekan hingga 0 persen. Namun demikian, masih terdapat 73.750 jiwa yang masuk dalam kategori miskin, dengan kedalaman kemiskinan meningkat menjadi 1,43 persen.

“Meski kemiskinan ekstrem sudah 0 persen, kita tetap harus fokus pada 73 ribu jiwa yang masih berada di garis kemiskinan. Kedalaman kemiskinan ini menunjukkan bahwa sebagian masyarakat memerlukan bantuan lebih mendalam,” ujar Mas Ipin, Senin (25/11/2024).

Mas Ipin menambahkan, pemerintah saat ini sedang menyiapkan berbagai program pengentasan kemiskinan dengan melibatkan organisasi non-pemerintah (NGO) dan menyerap masukan dari masyarakat.

“Langkah ini bertujuan agar program-program yang diluncurkan dapat lebih tepat sasaran,” ungkap Mas Ipin.

Namun, terkait program makan bergizi, ia mengakui bahwa belum ada alokasi anggaran dalam APBD 2025. Penyebabnya adalah belum turunnya juknis dari pemerintah pusat terkait sistem penganggarannya. Juknis yang ada saat ini masih sebetas siapasa yang bisa melakukan program tersebut. Sementara itu, untuk kebutuhan anggaran program makan bergizi di Trenggalekdiperkirakan  mencapai Rp 60 miliar.

“juknisnya belum ada, kami belum bisa memasukkan program ini dalam APBD 2025. Meski begitu, kami sudah mencadangkan anggaran melalui biaya tak terduga sembari menunggu juknis turun,” jelas Mas Ipin.

Program makan bergizi dianggap sebagai salah satu upaya strategis untuk mempercepat pengentasan kemiskinan dengan memastikan kebutuhan nutrisi masyarakat terpenuhi. Mas Ipin berharap juknis tersebut dapat segera diterbitkan agar program ini dapat segera direalisasikan di tahun depan.

“Kami tetap komitmen untuk menekan angka kemiskinan di Trenggalek. Semua masukan akan kami jadikan pijakan untuk menyusun langkah yang lebih konkret,” jelasnya.

Dengan adanya alokasi cadangan anggaran, Pemerintah Kabupaten Trenggalek optimis tetap dapat menjalankan program-program prioritas demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Meski dengan beberapa tantangan administratif, kita tetap optimis bisa mewujudkannya dengan baik,” pungkanya.(CIA)