Dinamika Baru Politik Lokal, Komposisi Baru 6 Fraksi DPRD Trenggalek Periode 2024-2029 Terbentuk

oleh
oleh

TRENGGALEK, bioztv.id – DPRD Trenggalek periode 2024-2029 resmi membentuk enam fraksi. Pembentukan ini diresmikan dalam rapat paripurna yang digelar di Graha Paripurna, Kantor DPRD Trenggalek, Rabu (4/9) sore. Pembentukan fraksi-fraksi ini menandai awal baru bagi dinamika politik di Trenggalek. Artinya, pada periode ini ada komposisi yang sedikit berbeda dari sebelumnya.

Ketua sementara DPRD Trenggalek, Doding Rahmadi, yang memimpin rapat paripurna mengungkapkan, bahwa pembentukan fraksi adalah langkah penting untuk memfasilitasi pembagian kerja di legislatif.

“Pembentukan ini difasilitasi dalam rapat paripurna internal DPRD Trenggalek,” ujar Doding Rahmadi.

Fraksi-fraksi yang terbentuk meliputi Fraksi PDI-P dengan 13 anggota, Fraksi PKB dengan 11 anggota, Fraksi Golkar yang merupakan gabungan dari partai Golkar dan Hanura dengan 7 anggota, Fraksi PKS dengan 6 anggota, dan Fraksi Gerindra dengan 4 anggota. Selain itu, ada Fraksi Amanat Demokrasi, yang merupakan gabungan dari Partai PAN dan Demokrat dengan 4 anggota.

“Fraksi-fraksi ini dibentuk sesuai dengan ketentuan yang mengharuskan minimal 4 anggota untuk setiap fraksi, disesuaikan dengan jumlah komisi yang ada,” jelas Doding.

Doding juga menjelaskan bahwa beberapa partai harus bergabung dengan fraksi lain karena tidak memenuhi syarat minimal jumlah anggota. Partai Hanura, misalnya, akhirnya memilih bergabung dengan Fraksi Golkar. Sedangkan partai Demokrat bergabung dengan PAN.

“Partai Golkar sebenarnya bisa menjadi fraksi sendiri tanpa harus bergabung, tapi karena partai hanura tidak memenuhi jumlah kursi, akhirnya memutuskan untuk bergabung di Fraksi Golkar,” tambahnya.

Meskipun jumlah fraksi tetap sama dengan periode sebelumnya, komposisi anggotanya mengalami perubahan. Pada periode lalu, Partai Demokrat berhasil membentuk fraksi sendiri, sementara Partai PAN, Gerindra, Hanura, dan PPP bergabung dalam satu fraksi bernama Fraksi Partai Amanat Rakyat Indonesia (PARI). Namun, dalam periode ini, PPP tidak memperoleh kursi legislatif, sehingga tidak berpartisipasi dalam pembentukan fraksi.

Doding menegaskan pentingnya fraksi-fraksi ini dalam menentukan arah kebijakan dan pengambilan keputusan di DPRD Trenggalek. Dengan terbentuknya fraksi-fraksi ini, DPRD Trenggalek diharapkan mampu lebih efektif dalam menjalankan fungsi pengawasan, legislasi, dan anggaran untuk lima tahun ke depan.

“Mengingat waktu bekerja tahun ini tinggal 3 bulan, akan di maksimalkan untuk pembahasa R-APBD 2025,” jelasnya.

Selain fraksi, untuk unsur pimpinan di DPRD Trenggalek juga telah berproses, Doding juga menyampaikan jika DPRD Trenggalek sudah mengirim surat sesuai ketentuan kepada empat partai yang akan menduduki kursi ungsur pimpinan DPRD Trenggalek.

“Empat partai iitu yakni PDI Perjuangan, PKB, PKS dan Golkar untuk mengirimkan calon pimpinan definitif,” ungkapnya.

Saat ini data calon pimpinan DPRD usulan dari partai politik yang sudah masuk masih dari PKB, yakni M. Hadi dan PKS saja. Setelah 4 partai politik setorkan nama calon pimpinan yang diusulkan, secepat usulan tersebut akan di kirim ke Gubernur Jatim untuk dimintakan pengesahan sebelum dilantik.

“Untuk AKD, proses pembentukan akan di laksanakan ketua definitif, kita belum bisa menyampaikan karena kita masih ketua sementara,” pungkasnya.(CIA)