Mengintip Proses Produksi Kerajinan Barongan Kualitas Ekspor Asal Trenggalek

oleh
oleh
Mengintip Proses Produksi Kerajinan Barongan Kualitas Ekspor Asal Trenggalek
Mengintip Proses Produksi Kerajinan Barongan Kualitas Ekspor Asal Trenggalek

TRENGGALEK, bioztv.id – Berdiri sejak 2013 lalu, Kerjainan barogan di Galeri Kucur tanjung, yang ada di Desa Prambon, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek ini sudah berulang kali ladeni pesanan dari berbagai negara. Untuk mendapatkan kualitas paling bagus, dalam setiap bulannya galeri ini hanya mampu membuat 2 barongan.

Seperti inilah lokasi pembuatan kerajinan barongan di Galeri Kucur Tanjung. Pembuatan Barongan di galeri ini hanya dilakukan 2 sahabat yang saling melengkapi, yaitu Purnomo 36 tahun, dan Dwi Santoso 36 Tahun. Kedua sahabat ini merupakan warga desa setempat. Dalam proses pembuatan barongan, mereka bekerja sesuai keahliannya masing masing. Dwi yang ahli dalam pahat-memahat mengerjakan proses awal hingga setengah jadi. Sementara Purnomo bertugas pada bagian akhir. Ia bagian mengecat dan menyelesaikan barongan hingga jadi dan siap kirim.

Untuk proses pembuatannya sendiri diawali dari persiapan bahan baku, yaitu berupa kayu jdan kulit hewan. Untuk kayunya galeri ini menggunakan jenis waru. dan kulitnya menggunakan kulit kerbau. Pembuatan disini dilakukan secara manual.  Proses ini diawali dengan membuat sketsa gambar pada kayu yang sudah dipotonng. Kemudian dilakukan proses ukir sesuai dengan sketsa yang telah dibuat. Setelah proses ukir selesai, kemudian dilakukan pewarnaan. Pemberian warna ini dilakukan pada bagian kepala barongan maupun mahkota atau jamang yang terbuat dari kulit kerbau. Proses berikutnya baru dilakukan pemasangan jamang pada barongan. Terakhir baru dipasang kain sebagai penutup.

Menanggapi profesnya sebagai penrgrajin baronga, Purnoo menyampaikan, untuk membuat barongan membutuhkan waktu yang cukup lama. Karena dalam prosesnya membutuhkan ketelatenan. 1 unit barongan minimal membutuhkan waktu sekitar 10 hari. Bahkan, untuk mendapatkan hasil yang maksimal, dalam satu bulan ia hanya mampu membuat 2 unit barongan saja.

Purnomo juga menambakan, Untuk satu unit barongan,  ia hanya membandrol harga sekitar 3 jutaan saja. Harga itu ditentukan dari jenis barongan dan kesulitan dalam proses pembuatannya. Selama 9 tahun menekuni profesinya ini, ia juga sudah meladeni pesanan dari berbagai pulau. Beberapa diantaranya seperti batam, Kalimantan,  bahkan Papua. Sedangkan dari luar Negeri ia juga pernah ladeni pesanan dari Malaysia,  Singapura, Taiwan,  Hongkong,  Jepang,  hingga ke Korea.

Views: 486